Kamis 04 Jan 2018 09:11 WIB

Anak yang Membaca Harry Potter Jadi Pribadi Lebih Baik

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Buku Harry Potter
Foto: EPA
Buku Harry Potter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah tentang penyihir anak bernama Harry Potter ternyata memberi dampak positif bagi kehidupan anak di dunia nyata. Sebuah studi dilakukan di Italia membuktikan anak-anak yang senang membaca buku 'Harry Potter' bisa tumbuh menjadi pribadi lebih baik, khususnya dalam memandang kehadiran kaum marjinal atau minoritas.

Penelitian ini dipublikasikan di Journal of Applied Social Psychology (2015). Dilansir dari Mental Floss, Jumat (4/1), tim peneliti membagi tiga kelompok pembaca.

Kelompok pertama terdiri dari 34 anak kelas lima sekolah dasar. Mereka diminta menjawab pertanyaan berkaitan dengan sikap mereka terhadap pendatang atau imigran setelah diberi waktu enam pekan untuk membaca buku Harry Potter. Hasilnya, mereka memandang kaum imigran dengan cara positif.

Kelompok kedua terdiri dari 117 anak sekolah menengah di Italia. Mereka menunjukkan sikap lebih ramah, meski terhadap individu yang menyatakan diri lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Kelompok ketiga terdiri dari 71 mahasiswa S1 di Inggris. Kali ini peneliti ingin mengetahui bagaimana kisah Harry Potter bisa memengaruhi perspektif mereka tentang kaum imigran. Berbeda dengan dua kelompok sebelumnya, kelompok ketiga tampaknya sedikit enggan untuk menerima kehadiran kelompok atau bangsa berbeda. Namun, mereka berpeluang lebih besar untuk bersikap positif terhadap pendatang.

Tidak sulit menemukan metafora untuk politik rasial dalam buku Harry Potter. Voldermort menggambarkan kelompok penyihir ke dalam tiga kelas. Mereka adalah penyihir berdarah murni (pure blood) yang berasal dari dua orang tua penyihir, penyihir berdarah campuran (halfbloods) yang berasal dari pasangan orang tua penyihir dan manusia biasa, dan penyihir berdarah lumpur (mudbloods) yang dilahirkan dari orang tua yang bukan penyihir sama sekali.

Lord Voldemort dan para pengikutnya merupakan penyihir yang paling menentang kesetaraan antara penyihir berdarah murni dengan berdarah lumpur. Saat Voldermort menguasai Kementerian Sihir, dia memerintahkan Dolores Umbridge untuk mendata dan menyidang keturunan darah lumpur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement