REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rombongan Duta Kemanusiaan asal Indonesia mengunjungi kamp pengungsian warga Palestina dan Suriah yang tinggal di tenda-tenda penampungan di Kilis, kawasan perbatasan Turki - Suriah, Rabu (20/12). Musisi Melly Goeslaw dan Opick dua di antara yang bergabung dalam kunjungan tersebut.
Rombongan terdiri dari Sahabat Palestina Memanggil (SPM), Tangan Di Atas (TDA), Zakat Sukses, SSC Indonesia, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) serta Qupro Indonesia. Mereka menyerahkan satu kontainer bantuan berupa perlengkapan musim dingin, makanan siap santap, dan bahan makanan.
Bantuan perlengkapan musim dingin antara lain pakaian, selimut, jaket, syal, kaos kaki, kasur, alat pemanas, sarung tangan, dan sebagainya. Saat ini, suhu udara di Turki dan Suriah pada bulan Desember cukup rendah, mendekati suhu 5 sampai 7 derajat celcius, karena hampir mendekati musim dingin.
Saat tiba di kamp pengungsian, Melly Goeslaw tak dapat menyembunyikan rasa haru sekaligus kebahagiaannya bisa menemui para pengungsi, utamanya anak-anak. "Masya Allah, mereka cantik-cantik, cakep-cakep. Tapi sedih pisan, sedih banget, kasihan. Tapi Alhamdulillah masih ada negara yang menampung. Kita yang dari Indonesia juga dikasih kesempatan menemui dan membantu mereka," kata Melly dengan raut wajah sedih sembari berkaca-kaca dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/12).
"Kalau dilihat dari matanya, kondisi fisik dan mental anak-anak di sini agak kurang sehat. Tapi mereka terlihat bahagia. Bersyukur bisa lolos dari peristiwa di Tanah Airnya," tambah Melly. Melly juga menyatakan kekagumannya kepada pemerintah Turki yang mau memberikan tempat kepada para pengungsi.
Sementara Opick, sambil menahan dingin juga tak bisa menyembunyikan rasa harunya bertemu anak-anak pengungsi. "Masya Allah, musim dingin seperti ini betapa berat penderitaan mereka. Dinginnya luar biasa. Saya saja pakai baju empat lapis. Bisa dibayangkan mereka di sini yang sehari-hari tinggal di tenda," kata Opick.
Lebih lanjut Opick menjelaskan bahwa amanah bantuan dari masyarakat Indonesia dipastikan sampai ke tangan para pengungsi.
"Alhamdulillah kita sudah serahkan bantuan dari Indonesia di titik ini. Masya Allah, luar biasa. Semoga ini menjadi keberkahan buat kita semua. Tidak hanya yang menerima yang mendapat berkah, tapi juga yang memberikan. Berkah untuk para pengungsi, berkah untuk rakyat Palestina, berkah untuk rakyat Indonesia, Insya Allah, Amin," kata Opick.
Setelah dari perbatasan, rombongan duta kemanusiaan bergerak ke kawasan Ganziatep. Di sana pengungsi Palestina tinggal di rumah-rumah petak sederhana dan kumuh. Rumah tersebut mereka sewa dengan uang bantuan dari para dermawan.
Menurut data yang dirilis otoritas setempat, di kawasan Kilis dan Ganziantep kini bermukim lebih dari 120 ribu orang pengungsi Suriah dan Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak. Keluarga mereka yang laki-laki seperti suami, ayah, atau kakak banyak yang tewas menjadi korban perang. Kamp pengungsian di kawasan ini sudah berdiri sejak 2014, dan akan berakhir jika perang sudah selesai dan mereka kembali ke Tanah Airnya.