REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sutradara Rian Johnson yang mengarahkan film Star Wars: The Last Jedi menanggapi beragam reaksi penggemar dengan kepala dingin. Ia tidak mengabaikan kritik, tetapi juga tidak menganggapnya sebagai serangan personal.
"Saya sadar melalui pengalaman saya sendiri bahwa, pertama-tama, para penggemar sangat bersemangat menyambut film ini, mereka sangat peduli," kata pria 44 tahun kelahiran Maryland, Amerika Serikat, itu.
Berangkat dari kesamaan sudut pandang sebagai penggemar Star Wars, Johnson memilih untuk memberikan respons yang terkendali dan ramah. Termasuk saat menanggapi petisi yang menyebut The Last Jedi adalah parodi, bahkan menuntut agar film diproduksi ulang.
Ia menyadari bahwa sangat menyakitkan bagi penggemar yang mengharapkan jalan cerita spesifik tetapi tidak mendapatkannya. Setiap pecinta Star Wars diyakininya punya harapan apa yang akan atau jangan sampai terjadi pada setiap sekuel yang dinanti-nanti.
Johnson berharap semua penggemar menyadari bahwa film adalah hasil kerja tim yang melibatkan banyak orang dan ide dari sejumlah kepala. Tim produksi, termasuk dirinya, tidak bisa menghadirkan cerita yang hanya menyenangkan semua orang.
Penerima penghargaan Special Jury Prize for Originality of Vision pada Festival Film Sundance 2005 itu yakin pencipta Star Wars, George Lucas, juga melakukan hal sama. Dalam artian, Lucas tidak akan membuat film dengan memikirkan apa yang ingin dilihat para penggemar.
"Izinkan saya menambahkan bahwa 80 sampai 90 persen reaksi yang saya dapatkan benar-benar indah. Ada banyak kegembiraan dan cinta dari penggemar, bukan hanya yang membicarakan hal-hal negatif," ucapnya, dikutip dari laman Digital Spy.