REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar pertunangan Pangeran Harry dari Inggris dengan aktris Amerika Meghan Markle disambut gembira banyak pihak. Istana Kensington memastikan keduanya akan menikah pada Mei 2018 di St George Chapel.
Kabar gembira tersebut disambut salah satunya Tiffini Reese(23 tahun), tetangga ibunda Markle di View Park-Windsor Hills. "Oh, itu sangat manis! Saya sangat senang untuk mereka," ujarnya.
Markle lahir dan tumbuh dari ibu berkulit hitam, Doria Ragland, seorang terapis klinis yang kini menjadi instruktur yoga. Dan seorang ayah keturunan kulit putih, Thomas Markle. Ayahnya adalah seorang direktur pencahayaan yang bekerja di acara TV ‘Married with Children’.
Berita menikahnya Meghan Markle yang merupakan keturunan kulit hitam menjadi kebanggaan tersendiri bagi para keturunan Afrika Amerika. Kelli Beard (49 tahun) seorang profesor pengajar universitas yang juga merupakan tetangga ibu Markle mengapresiasi Pangeran Harry yang bersedia menikahi wanita dari kalangannya.
"Bagi kami sebagai orang Afrika Amerika, kami senang melihat (pertunangan) ini terjadi. Jika ada orang yang mau keluar dan melakukan sesuatu yang berbeda dengan menikahi wanita dengan ras campuran, Pangeran Harry lah orangnya. Markle adalah anak ibunya, dan Pangeran Harry tidak mempermasalahkan,” ujarnya dikutip dari The Guardian.
Berbeda dengan Beard, Dei Thomas (39 tahun) lebih memerhatikan bagaimana tanggapan warga Inggris menanggapi pernikahan pangeran kerajaan yang menikahi wanita dengan ras campuran. "Bagaimana orang-orang Inggris akan menangani ini?" tanyanya.