REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Bahagia, antusias dan bangga. Tiga perasaan itu dirasakan blogger, media, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan wisatawan mancanegara. Semuanya langsung angkat dua jempol lantaran setelah diajak adventure di Petualangan Alam Komodo, 24-26 November 2017.
“Petualangan mencari komodo adalah sebuah pengalaman yang harus dirasakan sendiri. Harus dicentang di check list liburan. Dan sensasi ini yang kita berikan ke blogger, media, Generasi pesona Indonesia (GenPI) dan wisatawan mancanegara,” ujar Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dhula, Senin (27/11).
Labuan Bajo dijelajahi. Pulau Padar dan Pulau Rinca juga ikut dieksplore. "Ini destinasi wajib yang harus dikunjungi. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) ini, peserta bisa menikmati hamparan pink beach. Ada yang sekedar berenang, bermain air ataupun ber-snorkeling ria," kata Theodorus.
Sedangkan Pulau Rinca, peserta bisa banyak mengambil selfie foto. "Bila di Pulau Komodo lebih banyak hutan, di Pulau Rinca lebih banyak padang savana," kata dia.
Saat trekking di padang savana, beberapa kali peserta bertemu Komodo. Padang savana di sana memang sangat luas, terlihat gersang sampai atas bukit. Namun itulah yang jadi pemandangan yang menarik. Sorenya, para peserta diajak menikmati misteri alam Pulau Kalong. Pulau Kalong merupakan rumah bagi kalong atau kelelawar.
"Saat tiba di sana, bisa menyaksikan ribuan kelelawar di pulau ini. Makhluk unik ini memang bertahan di hutan bakau pada siang hari dan ribuan kelelawar itu mulai terbang di sore dan malam hari. It's amazing. Banyak yang excited," kata dia.
Di hari kedua, peserta diajak menyusuri Batu Balok. Inilah situs yang melegenda di Manggarai Barat. "Peserta melalui jalan darat,melewati sejumlah kampung, seperti Golo Garang, Ndehek, Lekaturi, Lando, Rakok, Bentala, Humpung dan selanjutnya menuju Kampung Tureng melewati sawah-sawah yang indah. Endingnya ya di situs yang melegenda ini," ujarnya.
Siangnya, peserta diajak menuju Desa Warloka, pemandangan pedesaan di tepi pantai ini memang sangat menggoda. "Usai makan siang dan istirahat di Warloka, peserta diajak menuju destinasi wisata terakhir dari jelajah petualangan alam Labuan Bajo kali ini, yaitu Strawberry Rock," kata dia.
Strawberry Rock, atau dalam bahasa lokal disebut Nisa Purung adalah gugusan karang di perairan Labuan Bajo. Nisa sendiri berarti pulau, purung adalah terbakar, barangkali ini toponimi ini mewakili pandangan masyarakat tentang pulau karang yang berwarna merah muda ini.
"Indah sekali, gugusan karangnya yang berwarna merah muda sangat eksotik dan membuat para peserta takjub akan keindahan alam Strawberry Rock," kata dia.
Semua dipertontonkan ke seluruh peserta. Belum lagi panorama pelabuhan kecil di Labuan Bajo yang telah lama difungsikan sebagai pintu masuk menuju Pulau Komodo.
Pelabuhan kecil ini tak pernah sepi dari aktivitas wisatawan yang ingin menjelajahi eksotika Pulau Komodo. Setelah ditetapkannya kawasan Indonesia Timur sebagai tujuan utama pariwisata Indonesia, kehidupan sekitar Labuan Bajo makin bergeliat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga seirama. Apalagi, saat ini pamor Pulau Komodo dan labuan Bajo sudah sangat kesohor di mancanegera. Pengakuan dari media internasional sekelas National Geographic membuat pamor Pulau Komodo semakin populer di mata dunia. Tidak hanya itu, majalah mode internasional Vogue juga memasukkan Pulau Komodo sebagai sepuluh destinasi wisata terbaik untuk berlibur di musim panas.
Sejumlah pesohor dunia pun ikutan memilih Pulau Komodo sebagai destinasi wisata. Peraih Oscar lewat film Shakespeare in Love, Gwyneth Paltrow, pernah membuat testimoni soal Komodo. Pembalap MotoGP, Valentino Rossi, juga pernah menjejakkan kakinya di Pulau Komodo pada Januari 2017 lalu. "Tinggal kita mengcreate atraksinya, mengombinasikan dengan pesona alam dan culture yang ada di Labuan Bajo. Impact-nya pasti akan luar biasa," kata Arief Yahya.