Rabu 22 Nov 2017 12:00 WIB

Demi Rambut Paripurna, Suntik Botox di Kepala Ditawarkan

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Perawatan botox
Foto: ist
Perawatan botox

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah 'beauty is pain' atau butuh rasa sakit agar bisa cantik agaknya masih berlaku bagi sebagian perempuan. Demi terlihat cantik, tidak sedikit kaum hawa yang melakukan sederet perawatan yang prosesnya lumayan menyakitkan.

Salah satunya adalah tren kecantikan suntik Botox di kulit kepala. Injeksi obat Botullinum Toxin A yang diaplikasikan pada bagian kepala itu diklaim bisa mencegah kulit kepala berkeringat dan membuat tatanan rambut setelah blow dry tahan lebih lama.

Prosedur yang diistilahkan "Blotox" (gabungan blow dry dan Botox) ini menghalangi 'komunikasi' antara ujung saraf dan kelenjar eccrine yang membuat manusia berkeringat. Hasil yang diharapkan adalah tatanan rambut penuh gaya tidak akan terganggu.

Supaya efektif, kulit kepala butuh sekitar 200 injeksi selama 20 menit pada titik-titik akurat di bawah folikel rambut. Satu kali perawatan Blotox tersebut membutuhkan biaya sekitar 700 dolar AS (Rp 9,5 jutaan) dan hasilnya akan luntur setelah enam bulan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sebenarnya hanya mengizinkan Botox untuk menangani keriput wajah di area dahi dan mata. Namun, suntikan Botox pada kulit kepala telah cukup mengemuka dan relatif aman bila dilakukan dokter bersertifikat.

Dermatolog Dr Michelle Henry yang melayani Blotox sejak delapan tahun silam menyebutkan prosedur itu diminati kaum hawa berbagai kalangan. Salah satunya adalah mereka yang gemar berolahraga di pusat kebugaran tapi ingin rambutnya tetap bergaya tanpa keringat.

"Blotox juga membuat perbedaan besar bagi perempuan karier yang ingin selalu tampil cantik, atau mereka yang melakukan pelurusan rambut dan ingin gaya rambutnya bertahan lebih lama," kata Henry, dikutip dari laman Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement