REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Coldplay berhasil membukukan pendapatan fantastis lewat turnya yang bertajuk 'A Head Full of Dreams'. Band asal Inggris ini meraup pendapatan 523 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,79 triliun. Prestasi ini membuat konser Coldplay masuk dalam jajaran tur paling laris sepanjang sejarah.
Informasi ini disampaikan oleh promotor tur Coldplay, Live Nation, pada Kamis (16/11) silam bersamaan dengan konser terakhir di Buenos Aires. Dengan hasil ini, tur Coldplay dicatat sebagai tur berpendapatan tertinggi ketiga di dunia.
Laman Billboard melaporkan posisi pertama ditempati tur '360' milik U2 yang meraih pendapatan 736 juta dolar AS. Di posisi kedua ada The Rolling Stones yang berhasil mengantongi 558,2 juta dolar AS lewat 'A Bigger Bang Tour'.
Sepanjang tur, Coldplay telah menggelar 114 kali konser dan berakhir di Argentina pada Rabu (15/11). Sepanjang turnya, Coldplay menggunakan teknologi tinggi yang memanjakan penonton melalui konser interaktif. Penonton diberikan gelang yang bisa berubah warna sesuai musik. Tak ketinggalan display layar menggunakan laser dan confetti.
"Orang-orang yang datang ke konser Coldplay punya kesempatan lebih baik melihat artis karena ukuran dan kualitas layar yang lebih baik. Coldplay menampilkan pertunjukan terbaik yang pernah aku lihat. Proses produksi sangat mengagumkan. Itu yang menjadi nilai tambah," kata seorang eksekutif promotor, Doug Thornton.
Rangkaian tur 'A Head Full of Dreams' dimulai sejak Maret 2016. Hingga akhir tur, penampilan Chris Martin dan kawan-kawan telah ditonton oleh 5,4 juta penggemar dari seluruh dunia.