REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan pemasaran asal Jepang, Piala, memberi libur tambahan bagi pekerja mereka yang tidak merokok. Direktur Perencanaan Piala Hirotaka Matsushima mengatakan, Piala mulai memberi tawaran libur ekstra selama enam hari kepada 120 pekerja pada sejak September lalu. ''Kebijakan ini direspons baik,'' kata Matsushima seperti dikutip USA Today, Kamis (2/11).
Matsushima yang juga bukan perokok menyatakan kebijakan itu merupakan manfaat tambahan bagi karyawan yang tidak merokok. Hal ini merupakan kompensasi atas tanggung jawab yang harus mereka pikul bila rekan kerja mereka yang merokok harus izin sakit. Dua pertiga karyawan Piala tidak merokok.
Secara umum, prevalensi perokok di Jepang masih terbilang tinggi. Sekitar 20 persen dari warga Jepang berusia 20 tahun menyatakan diri mereka perokok. Hampir 40 persen wanita Jepang merokok saat usia 30an dan ini sudah turun lebih dari setengahnya sejak 2001.
Di Jepang, para pekerja harus merokok di ruang khusus atau di luar ruangan. Di sisi lain, pemerintah daerah di Jepang terus mengurangi area khusus merokok di tempat umum. Kebanyakan restoran dan bar masih menyediakan fasilitas merokok.