REPUBLIKA.CO.ID, Saat memesan atau check in tiket pesawat, sebagian orang suka memilih posisi kursi yang menurutnya tepat dan nyaman. Alasan yang jadi pertimbangan bisa beragam, seperti ingin menghindari mual atau hendak melihat pemandangan.
Dikutip dari laman Independent, sejumlah psikolog mengatakan bahwa pilihan itu turut dipengaruhi karakter psikologis seseorang. Ada perbedaan kecenderungan antara orang yang suka kursi dekat jendela dan kursi dekat lorong pesawat.
Psikolog Jonathan Bricker menyebutkan bahwa penyuka kursi dekat lorong adalah sosok introvert dengan tingkat kendali diri tinggi. Ia lebih suka 'bebas interaksi' tanpa harus melewati penumpang lain atau berkata permisi saat ingin ke toilet atau mengecek barang.
Kursi dekat lorong juga menjadi 'pengendali' dalam barisan karena penumpang di kursi tengah dan dekat jendela perlu melewatinya. Bricker menyebutkan penumpang yang tidak lekas tertidur dan melakukan perjalanan untuk bekerja lebih mungkin memilih posisi ini.
Sementara, psikolog Becky Spelman menyebut penyuka kursi dekat jendela bisa jadi lebih egois dan mudah tersinggung. Mereka punya kecenderungan suka berada di dunianya sendiri, relatif tidak peduli dengan apa yang terjadi di kabin selama perjalanan.
Namun, klasifikasi karakter berdasarkan posisi duduk di pesawat ini tidak dapat begitu saja digeneralisasi. Sebab, ada banyak hal lain yang memengaruhi kursi penumpang, bahkan sebagian penumpang menerima saja kursi yang didapatkan.
"Setiap orang punya preferensi, mungkin sebagian asumsi psikologi itu benar tetapi selama 20 tahun melayani penumpang saya tidak benar-benar memperhatikannya," ujar Jack Sheldon dari layanan penerbangan Inggris Jack's Flight Club.