Sabtu 21 Oct 2017 12:40 WIB

Aktris Peraih Oscar Ini Juga Menjadi Korban Harvey Weinstein

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Lupita Nyong'o
Foto: AP
Lupita Nyong'o

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Satu per satu perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual oleh produser film Harvey Weinstein mulai membuka suaranya ke publik. Secara resmi lebih dari 50 perempuan mengaku mendapatkan perlakukan tak senonoh dari Weinstein.

Pengakuan terbaru disampaikan oleh aktris Lupita Nyong'o. Aktris peraih Oscar 2014 untuk kategori Artis Pendukung Terbaik ini menceritakan pengalamannya bekerja sama dengan mantan titan Hollywod di koran New York Times. Ia mengatakan pertemuan dengan Weinstein bukan kejadian unik melainkan Weinstein memiliki bagian dari pola perilaku yang menakutkan.

Aktris pemain Stars Wars dan Black Panther ini menuliskan pertama kali bertemu Weinstein saat dirinya menjadi siswa di Yale School of Drama tahun 2011, tepat dua tahun sebelum peran perdana di film 12 Years a Slave. Ia menceritakan pertemuan pertamanya dengan Weinstein dan menilai Weinstein pribadi yang humble dan berwibawa juga menawan.

Namun penilaiannya berubah, Weinstein tidak membuatnya merasa nyaman, malah membuat cemas ketika ia setuju untuk pergi menonton pemutaran film di rumahnya di Westport, Connecticut.

Nyong'o bermalam dengan Weinstein saat itu. Mereka makan malam bersama dengan vodka dan soda. Namun, Nyong'o keberatan dan tetap dipaksa agar meminumnya dan akhirnya dia tidak meminumnya.

Setelah mereka sampai rumahnya Nyong'o bertemu anak-anak Weinstein, jelang 15 menit setelah "screening" Weinstein menghentikan screnningnya, lalu "menunjukkan sesuatu kepada Nyong'o".

Nyong'o bercerita saat itu ia memprotes ingin menyelesaikan film ini terlebih dahulu, tapi ia berkeras agar Nyong'o ikut dengan Weinstein. Nyong'o merasa harus mematuhi Weinstein.

Harvey membawanya ke kamar tidur dan ia meminta Nyong'o memberi pijatan. Ia pikir awalnya hanya bercanda. Tapi tidak, dan untuk pertama kalinya sejak bertemu dengannya, Nyong'o merasa tidak aman. Ia panik, Weinstein meminta tangan Nyong'o berada di seluruh tubuh Weinstein.

Awalnya Nyong'o berpikir ini adalah cara belajar perfilman sekolah drama, menggunakan teknik pemijatan satu sama lain untuk memahami hubungan antara tubuh, pikiran dan emosi, ia tetap berpikir rasional meskipun aneh.

Kemudian ia setuju untuk berbaring di tempat tidur. Nyong'o mulai memijat punggung Weinstein, tak lama kemudian dia mengatakan ingin melepas celananya. Nyong'o hentak mengatakan untuk tidak melakukan itu dan memberitahukan kepadanya hal itu akan membuat dirinya risih.

Seketika ia bangkit menuju pintu, dan pergi dengan mengatakan ia sama sekali tidak nyaman dengan itu. "Jika kita tidak menonton film ini, saya harus kembali ke sekolah," kata Nyong'o.

Setelah kejadian ini beberapa tahun silam, Nyong'o diam dan akhirnya membuka suaranya kepada publik. Nyong'o sangat menyayangkan perbuatan Weinstein yang kerap mengundang aktris ke tempat pribadi, lalu meminta pijatan dan memanaatkan aktris untuk melayani kepuasan seksualnya.

Ia berjanji tidak akan bekerja sama lagi dengan Weinstein. Harapannya perempuan-perempuan bisa membentuk sebuah komunitas dengan seorang wanita dapat berbicara tentang pelecehan diejek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement