REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren selfie alias swafoto sudah selesai. Itulah yang diungkapkan ratu swafoto Kim Kardashian.

Seperti dilansir dari laman Independent, Rabu (18/10), bintang acara realitas itu nampaknya bosan dengan tren modern. Ia menunjukkan rasa lelahnya saat ditanya tentang hal itu di media sosial. Dia sedang bermain permainan "Would You Rather" di Twitter, dan dia ditanya apakah dia lebih suka tidak dapat mengunggah swafoto lagi atau tidak pernah menggunakan Snapchat lagi.

Banyak yang mengira ratu swafoto itu akan memilih meninggalkan Snapchat, tapi dia mengejutkan pengguna dengan mengatakan bahwa dia memilih melepas kebiasaan swafoto. "Saya lebih suka tidak pernah bisa pasang swafoto lagi," katanya. Dia menambahkan swafoto merupakan bagian dari dirinya beberapa tahun yang lalu.

Menurut data Google Trends, istilah swafoto pertama mulai mendapatkan dikenal di 2012 sebelum menjadi sangat populer di pertengahan 2014. Kata selfie bahkan dimasukkan ke  Oxford English Dictionary pada tahun 2013, yang menandakan tingkat pemakaian sehari-hari.

Sejak saat itu, pencarian untuk istilah tersebut telah berada pada lintasan ke bawah. Jadi, apa yang menyebabkan bangkitnya swafoto di tahun 2014? Kemungkinan terjadi karena kemajuan pesat di kamera depan di smartphone. Aplikasi seperti Instagram dan Snapchat cepat dikapitalisasi, dan sebuah fenomena lahir.

Asal mula istilah tersebut tampaknya berasal dari fotografer Jim Krause pada tahun 2005, namun ini menggambarkan sebuah praktik yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Buzz Aldrin mengambil swafoto di luar angkasa pada tahun 1966, sementara contoh serupa swafoto bahkan sudah ada dari tahun 1800an.

Tapi mungkin swafoto yang paling terkenal terjadi saat monyet kera hitam jambul menekan pemicu kamera fotografer satwa liar di hutan Indonesia. Ini memicu perdebatan mengenai apakah monyet memegang hak cipta foto itu, yang oleh seorang hakim federal kemudian diputuskan tidak.

Ikuti Whatsapp Channel Republika