REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Begitu merilis Bali aman dari erupsi, Menteri Pariwisata Arief Yahya pun tidak mau kehilangan reputasi. Kali ini, pria asal Banyuwangi itu mengumpulkan industri pariwisata Bali di Kantor BPPD Bali.
“Status Gunung Agung masih siaga, meskipun hari ini frekuensi gempa menurun hingga 400 kali sehari,” kata Arief Yahya.
Menteri Pariwisata Arief harus berkomitmen kepada wisatawan, yang selalu dia sebut sebagai customers. “Kita tidak minta bencana, wisatawan juga tidak ada yang mau ada bencana. Tetapi fenomena alam itu bisa terjadi dimana saja, kapan saja!” kata Arief.
Yang terpenting, kata dia, adalah mempersiapkan mitigasi, terutama dalam menangani wisatawan. Khusus akomodasi, Menpar mengimbau kepada industri, PHRI maupun GIPI, untuk bersiap-siap memberikan diskon maksimal kepada wisatawan mancanegara (wisman) yang extend, karena bandara tutup seandainya erupsi benar-benar terjadi.
Untuk jumlah diskonnya silakan diatur sendiri bersama asosiasi. Namun harus kompak menurutnya. Idealnya hari pertama gratis 100 persen, hari berikutnya bayar 10-20 persen, lalu dinaikan lagi hingga maksimal 25-50 persen. Ini akan memberi dampak luar biasa kepada wisman, mereka tidak merasa dipermainkan oleh industri, mereka akan menjadi loyal customers.
Sebaliknya, lanjut Arief, jika tidak mengikuti skema itu nama Bali akan tercoreng. Dan semua bisa ikut terimbas lama. Erupsi memang belum terjadi, tetapi harus dipersiapkan kejadian terburuknya. “Lagi-lagi, suasana force majeure seperti ini tidak ada yang menginginkan,” paparnya.
Selain itu, lanjut Menpar Arief, tidak ada yang bisa menjamin dan memprediksikan, kapan erupsi itu benar-benar terjadi. Dia menyebut penanganan dilakukan dalam tiga tahap, pre, on dan post erupsi. Tahap pre ini, sudah diperkirakan akan turun 10-20 persen, tetapi kalau Menpar Arief tidak berstatemen di media, bahwa Bali Aman, turunnya bisa lebih 70 persen.
“Karena itu, di pre erupsi ini kita masih menginvite wisatawa ke Bali. Nah, ada delta 50 persen, dengan asumsi tiga bulan saja, sudah 150 persen. Risikonya, kalau erupsi, maka hotel punya empati dengan memberikan fasilitas diskon selama minimal 12 hari, sebagai kompensasi kita mengundang mereka ke Bali. Diskon itu berlaku sampai check out dari Pulau Bali,” katanya.
Dalam kunjungannya, Menpar memimpin pertemuan dengan Bali Tourism Hospitality (BTH) Task Force di kantor Bali Tourism Board Denpasar, Bali. Dia didampingi Deputi BPDIP, Dadang R. Ratman, Staf Khusus Bidang Komunikasi, Don Kardono, Staf Khusus bidang Aksesibilitas Udara, Judi Rifajantoro, dan Staf Khusus bidang IT, Samsriyono memimpin rapat Bali Tourism Hospitality Task Force di kantor Bali Tourism Board Denpasar.
Bali Tourism Hospitality Task Force adalah organisasi yang dikepalai oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali, dengan susunan pengurus perwakilan GIPI, PHRI, ASITA, dan perwakilan Kemenpar. Topik rapat BTH adalah untuk pelayanan wisatawan terkait berbagai kemungkinan kondisi Gunung Agung atau mitigasi plan.
Dalam rapat tersebut, tim Bali Tourism Hospitality Group memaparkan tiga skenario antisipasi pemenuhan kebutuhan wisatawan, yaitu aksesibilitas (pengantaran), akomodasi (penginapan), dan atraksi (hiburan) sekaligus pemantauan sekaligus penanganan isu yang berkembang di media massa terkait perkembangan gunung Agung
Bali relatif aman, area yang terdampak jika erupsi, hanya mencakup dua persen dari keseluruhan pulau Bali. "Yang terpenting kita siapin mitigasinya, Customer akan loyal bila product melebihi ekspektasinya, maka BTH harus bisa memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan bila terjadi erupsi,” ujar Arief Yahya.
Warganet pun menghebohkan dengan tagar #EnjoyBali. Kemenpar pun sudah menyiapkan lima miliar rupiah untuk PR-ing, menghimpun informasi, membantu pelayanan hospitality dan recovery.
"Kami juga sudah mengumpulkan media untuk menyatukan visi dan misi bahwa wisatawan di Bali akan enjoy menikmati Bali. Kami pastikan bahwa 98 persen objek wisata di Pulau Dewata Bali masih aman untuk dikunjungi," kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Bali Ida Bagus Agung Parta disela-sela pertemuan tersebut.
Juru Bicara Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali Gilda Lim Sagrado mengatakan, BTH ini akan fokus pada aspek kepariwisataan dengan menggunakan laman www.BaliTourismBoard.o r.id menjadi website utama untuk mendesiminasikan data dan informasi BTH.
Kata Gilda, website Kementerian Pariwisata juga akan terkoneksi dengan website BTH. Demikian juga dengan laman Dinas Pariwisata Propinsi Bali akan link dengan www.BaliTourismBoard.or .id
”Semua official statements terkait Gunung Agung khususnya sektor pariwisata akan dikeluarkan bersama Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata Pemerintah Bali dan Dewan Pariwisata Bali, semuanya berada di bawah satu gugus tugas gabungan, yakni BTH, ini untuk menghindari berita-berita yang tidak benar, karena memang kondisinya, Bali saat ini memang Enjoy untuk dinikmati wisatawan, silahkan enjoy Bali,”bebernya.
sumber : Kemenpar
Advertisement