REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trio rock alternatif NTRL, Bagus (vokal-bass), Coki (gitar), dan Eno (drum) mengaku sangat jarang atau malah hampir tidak pernah tampil membawakan lagu-lagu mereka dalam format akustik. Bahkan dalam proses pembuatan lagu pun mereka sejak awal selalu menggunakan instrumen elektrik.
"Sejujurnya kita di NTRL kita hampir enggak pernah main akustik...semi (akustik) mungkin yah...yang nggak full akustik. Misalnya pake gitar elektrik, bassnya tetep elektrik. Mungkin drum sama gitar aja yang akustik, basnya nggak," ujar Coki, gitaris yang bernama lengkap Christopher Bollemeyer saat berbincang dengan tim Republikustik, Jumat (22/9) lalu.
Eno pun menambahkan, kebiasaan jarang akustikan juga termasuk dalam proses pembuatan lagu-lagu mereka. Tak seperti beberapa musisi lain yang kerap mengawali konsep pembuatan lagu dari instrumen akustik seperti gitar, NTRL sebaliknya. Trio pencipta hit "Sorry" dan "Garuda di Dadaku" ini lebih nyaman mengawalinya langsung dengan instrumen elektrik.
"Ngejam pun pasti yang (langsung) pumping (terpompa), otomotis masuk studio udah distortion semua, dan yang pasti gue sudah kebawa adrenalinnya...bikin lagunya udah pasti beat-nya yang kencang," ujar penggebuk drum bernama lengkap Eno Gitara Ryanto.
Meski begitu NTRL tidak menampik pernah tampil dalam format akustik. Beberapa kali mereka tampil hanya menggunakan gitar 'bolong' saja ketika ada request (permintaan) dalam acara atau ketika hadir melakukan wawancara di radio-radio. Termasuk ketika memenuhi permintaan tim Republikustik untuk menyanyikan lagu mereka bermodal gitar 'bolong' saja.
Penasaran seperti apa penampilannya? Lihat video "Republikustik NTRL, Garuda di Dadaku, dan Batu Cincin".
Ikuti Whatsapp Channel Republika