REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- God Bless benar-benar membuktikan magis mereka memang belum habis. Tampil sebagai pembuka Dream Theater, legenda hidup musik rock Indonesia itu mampu menebarkan sihir mereka ke satu Stadion Kridosono.
Kehadiran sosok ikonik Ahmad Albar disambut tepuk tangan riuh penonton. Donny Fatah curi perhatian lewat kostum merah dengan kepala dibalut selendang, sedangkan Ian Antono dan Abadi Soesman muncul dengan kaos buntung.
Suara mendobrak ala Iyek, sapaan akrab Ahmad Albar, tampak berhasil menarik perhatian satu Stadion Kridosono untuk datang ke depan panggung. Atraktifnya Donny Fatah pun mampu jadi perhatian penonton Jogjarockarta.
Cuitan melengking hasil atraksi Abadi Soesman pada keyboard, tidak henti-hentinya memancing tepuk tangan dari penonton. Tangan akrobatik Ian Antono seakan menjadi penegas masih layaknya Ian menyandang predikat "Dewa Gitar Indonesia".
Iyek pun sempat menyayangkan keputusan pemindahan lokasi konser dari Candi Prambanan ke Stadion Kridosono. Tapi, melihat antusiasme penonton, Iyek pun melayangkan pujian atas dukungan penuh kepada masyarakat Yogyakarta.
"Sepertinya Yogyakarta ke depan akan jadi barometer musik rock Indonesia," kata Iyek yang disambut riuh tepuk tangan penonton festival Jogjarockarta, Jum'at (29/9).
Memasuki pertengahan, Ian Antono yang sejak awal beberapa kali berganti gitar, lanjut menggendong gitar akustiknya. Dari Syair Kehidupan sampai Panggung Sandiwara dibawakan syahdu bersama paduan suara dari penonton.
Intro Rumah Kita dari Abadi Soesman langsung disambut penonton, dan lagi-lagi dinyanyikan sangat syahdu bersama penonton. Semut Hitam, jadi penutup penampilan God Bless, yang seakan jadi makanan pembuka bagi penampilan selanjutnya yaitu Dream Theater.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
