Kamis 28 Sep 2017 15:07 WIB

Kejar Target Wisman, Indonesia Gelar 180 Event Mancanegara

Menteri Pariwisata Arief Yahya beribicara di Rakornas III Pariwisata.
Foto: Kemenpar
Menteri Pariwisata Arief Yahya beribicara di Rakornas III Pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan 180 event pariwisata mancanegara guna mencapai angka kunjungan 17 juta wisatawan pada 2018 ke Indonesia. 

Dalam Rakornas III 2017 hari pertama di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (26/9), Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) Kemenpar, I Gde Pitana memaparkan rangkaian event pariwisata sepanjang 2018 guna mendukung pencapaian target tersebut.
 
"Berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata, kami telah menyiapkan 180 event terbagi untuk kawasan Asia Tenggara (Asteng), Asia Pasifik (Aspas) dan Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika (ETTAA)," kata I Gde Pitana.
 
I Gde Pitana menjelaskan, 180 event tersebut terdiri dari beberapa kategori seperti Pameran Wisata Umum (38 event), Pameran Wisata Khusus (20 event), Festival Wonderful Indonesia (29 event), dan Misi Penjualan (93 event). 
 
"Belum termasuk Bimbingan Teknis (Bimtek) sebanyak 80 event sepanjang 2018 dan perjalanan wisata umum di mana melibatkan 1.055 orang serta perjalanan wisata minat khusus dan MICE melibatkan sekitar 380 orang," ujar dia.
 
Lantas, bagaimana mendukung pencapaian target wisman dengan ratusan event tersebut? Pitana dengan gamblang membeberkan poin-poin penting seputar aktivitas promosi dan optimisme melalui serentetan program pada 2018 nanti.
 
“Guna mencapai target tersebut stategi pemasaran dan promosi pariwisata terus digencarkan. Untuk marketing strategy menggunakan pendekatan DOT (Destination, Original, dan Time), promotion strategy dengan BAS (Branding, Advertising, dan Selling), media strategy dengan pendekatan POSE terutama pada pasar utama di antaranya dengan berpartisipasi pada event pameran pariwisata internasional untuk mempromosikan Wonderful Indonesia,” kata Pitana.
 
Lebih lanjut, Pitana menjabarkan strategi pemasaran dengan pendekatan DOT itu akan difokuskan pada 10 Bali Baru dengan kesiapan 3A,  Akses, Amenitas, Akses. Diantaranya Great Jakarta, Great Bali, Great Kepulauan Riau (Kepri), Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang), Bunaken– Wakatobi Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi. 
 
Dia memasang target wisman dari lima negara besar, Cina, Singapura, Malaysia, Australia dan Jepang bisa menjadi penyumbang wisman terbesar ke Indonesia pada 2018.
 
I Gde Pitana mengatakan sesuai rangkaian kegiatan strategis Kementerian Pariwisata tahun 2018, di mana fokus pada digital tourism, homestay dan Air Connectivity. Selain itu tujuh kegiatan stratategis lain seperti branding, top 10 originasi, top tiga destinasi utama (15 destinasi branding), pengembangan 10 destinasi prioritas, sertifikasi kompetensi SDM dan gerakan sadar wisata, peningkatan investasi pariwisata dan pengelolaan crisis center menjadi penopang ketiga fokus utama tadi.
 
"Tentu fokus kita pada kegiatan hard selling, dimana setelah dua tahun terakhir ini kami fokus membangun branding Wonderful Indonesia, pada  tahun  ini  akan lebih fokus pada kegiatan hardselling  dan kerjasama dengan airlines dan wholesalers," kata I Gde Pitana.
 
Sebagai gambaran konkrit, untuk membidik pasar di kawasan Asia Pasifik (Cina, Australia, Jepang, Korea, India dan pasar lain). Deputi BP3M lebih banyak melakukan kegiatan hardselling berupa pameran dan misi penjualan (sales mission).
 
"Pasar Cina kami garap melalui event CITM, PWI, Kerjasama dengan Baidu, C-Trip dan Charter Flight," kata dia.
 
Menggarap pasar Eropa, Kemenpar menggelar event antara lain ITB Berlin, IFTMTop Reza, Vakantiebeurs, WTM London dan PWI. Kemenpar kemudian membidik Australia di PWI Melbourne dan Sydney, Wisman Singapura dari NATAS dan ITB Asia. Sedangkan di Malaysia, Kemenpar kembali ikut MATTA dan rangkaian kegiatan PWI.
 
Sedangkan, untuk pasar India, Indonesia mengikuti event SATTE, OTM dan PWI. Amerika sendiri dibidik melalui IMEX Amerika dan DEMA Show. 
 
Wonderful Indonesia akan goda pasar Korea melalui HANA Tour, MODE Tour dan KOTFA. Jepang dengan mengikuti JATA dan kegiatan PWI, sedangkan Taiwan melalui Taipei International Travel Fair.”
 
Sementara itu, untuk menggoda pasar Thailand, Wonderful Indonesia siap meramaikan event Thailand International YravelFair, turis Timur tengah digarap melalui event ATM Dubai sedangkan Hongkong melalu DRT Hongkong.
 
"Itu gambaran event  untuk membantu pencapaian target wisman, dan kita sudah punya modal besar. Wonderful Indonesia telah mendapatkan 13 penghargaan di 6 negara. Yang terakhir adalah kemenangan Wonderful Indonesia menjadi juara dunia pada tanggal 15 September 2017 dalam  UNWTO Video Competition Chengdu, Cina. Ini tentu prestasi membanggakan dan hasil kerja keras semua pihak dan tambahan spirit dan motivasi kami,” kata I Gde Pitana mengakhiri.
 
Dengan segudang event mancanegara tentu membuat, Menteri Pariwisata Arief Yahya berpesan agar produk-produk wisata terus diperbaiki. Menurutnya Kemenpar tidak punya kemampuan untuk memperbaiki destinasi. Destinasi- atau produk harus diperbaiki, dibenahi. "Terpenting, destinasi adalah Pemda, karena mereka nanti menerima turis dengan serangkaian manfaat ekonomis,” ujar Arief.
 
"Perlu Indonesia Incorporated, kerja bareng, bersama-sama membangun pariwisata sesuai dengan porsi. Ketika ini dilakukan secara simultan, maka potensi untuk sukses tidak akan terbendung," ucap Arief menambahkan.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement