Selasa 26 Sep 2017 19:47 WIB

Bangun Industri Musik Jaz dari Komunitasnya

Penyanyi Rieka Roslan (tengah), Trie Utami (kanan) dan pemusik Djaduk Ferianto (kiri) bernyanyi bersama pada Ngayogjazz 2011 di depan pasar Kotagede Yogyakarta, Sabtu malam (12/11).
Foto: Antara/Regina Safri
Penyanyi Rieka Roslan (tengah), Trie Utami (kanan) dan pemusik Djaduk Ferianto (kiri) bernyanyi bersama pada Ngayogjazz 2011 di depan pasar Kotagede Yogyakarta, Sabtu malam (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Co-Founder/Production Director WartaJazz, Board NgayogJazz, Aji Wartono mengatakan untuk membangun sebuah industri jazz di Kalbar, terlebih dahulu dan berawal dari bagaimana membangun komunitasnya.

"Dari berbagai pengalaman di berbagai daerah di Indonesia industri jazz berupa festival jazz dan lainya lahir karena komunitasnya kita bangun terlebih dahulu. Komunitas sudah oke baru industrinya jalan namun idealisme jazznya tetap dipertahankan," ujarnya saat "Sharing Session: How to Develop (Industry) Jazz" di Pontianak, Selasa (26/9).

Musik jazz menurutnya sangat terbuka dan aman untuk jenis musik apappun. Ia mencontohkan apakah untuk musik keroncong, blus, pop, reggae, dan sebaginya masih sangat nyambung. "Dengan tidak ekslusifnya musik jazz maka memiliki potensi yang besar dikembangkan industrinya di Indonesia termasuk di Kalbar. Kita telah menggelar berbagai event tentang jazz seperti Mahakam jazz fiesta, ngayogjazz, jazz Bali dan sebaginya dan itu diterima oleh semua pihak. Buktinya ramai dikunjungi," papar dia.

Sementara itu, narasumber lainnya dalam sharing session tersebut, Founder/Managing Director WartaJazz, German Jazz Expo Jury 2017, Agus Setiawan Basuni mengatakan bahwa Kalimantan termasuk Kota Pontianak memiliki potensi dan SDM yang potensi dalam hal pengembangan musik dan industri jaz.

"Buktinya saya sudah beberapa kali musisi dari Kalimantan ke luar negeri membawakan musik jazz dan sangat diterima. Kemudian dari segi tempat, di Kalimantan seperti Mahakam jazz fiesta sangat diminati. Sehingga tidak mustahil Kota Pontianak menjadi daerah yang jaznya berkembang dan menjadi industri," jelas dia.

Hanya saja kata dia untuk pengembangan industri jaz di Pontianak perlu melakukan pemetaan dan data baik dari soal tempat, segmen maupaun target promosi. "Promosi dan pemasaran dari industri jaz seperti festival harus jelas dan tepat sasaran. Dukungan selain dari komunitas itu sendiri dari penta helix juga demikian," papar dia.

Ke depan kata dia untuk pengembangan jaz hanya butuh jaringan dan metode yang tepat agar jaz bisa dikenal dan bisa mendorong ekonomi daerah setempat. "Dengan festival bisa menggeliatkan ekonomi setempat sebab didatangai tamu dari luar, makanan setempat laku, hotel penuh dan sebagainya. Jadi tidak salah industi musik jaz potensial untuk dikembangkan," papar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement