Selasa 26 Sep 2017 09:04 WIB

Tips Bagi Penduduk yang Terancam Bahaya Hujan Abu

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Warga berkumpul untuk mencari infromasi aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (19/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warga berkumpul untuk mencari infromasi aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN) mengeluarkan sebuah dokumen informatif untuk memberi pengetahuan bagi penduduk yang terancam bahaya hujan abu gunung berapi. Panduan berikut dapat menjadi pertimbangan bagi pengungsi Gunung Agung, Bali.

Apa saja yang perlu disiapkan sebelum hujan abu gunung berapi?

Masyarakat diminta tetap berada di dalam ruangan selama beberapa jam, bahkan beberapa hari sebelum hujan abu turun.

Berikut adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan:

1. Masker dan kacamata pelindung

2. Air minum yang cukup, paling tidak untuk 72 jam atau tiga hingga empat liter air per orang per hari.

3. Makanan yang tidak mudah rusak, paling tidak untuk 72

jam, baik untuk keluarga maupun hewan peliharaan.

4. Plastik penutup untuk melindungi peralatan elektronik.

5. Radio beserta beberapa batarei cadangan.

6. Lampu emergency, senter dan beberapa baterai cadangan.

7. Selimut.

8. Stok obat-obatan yang cukup.

9. Kotak P3K

10. Peralatan untuk membersihkan abu dan debu, seperti sapu dan sekop.

11. Uang tunai.

12. Peralatan untuk mobil, bagi yang memiliki kendaraan.

Langka-langkah apa yang harus dilakukan untuk persiapan?

Pertama, tutup pintu dan jendela. Kedua, tempatkan handuk atau kain basah di ventilasi rumah, atau lubang-lubang dekat jendela dan pintu. Ketiga, lindungi peralatan elektronik, misal dengan menutupi dengan plastik, dan jangan dibuka sampai seluruh ruangan selesai dibersihkan. Keempat putus pipa dan talang pembuangan air untuk mencegah abu menyumbat pipa dan biarkan air dan abu tersebar di sepanjang tanah.

Kelima, putuskan sambungan tangki air. Keenam, penderita penyakit pernapasan, seperti bronkitis, asma, dan infeksi saluran pernapasan disarankan tetap berada di dalam ruangan untuk menghindari abu. Ketujuh, siapkan air dan makanan bersih dalam jumlah cukup untuk hewan peliharaan dan hewan ternak. Kedelapan, ajarkan anak tentang rencana darurat, serta persiapkan mainan dan aktivitas yang bisa mereka lakukan di dalam ruangan untuk mengurangi rasa bosan.

Apa yang harus dilakukan saat terjadi hujan abu gunung berapi?

Pertama, jangan panik dan tetap tenang. Kedua, tetap berada di dalam ruangan. Ketiga, jika berada di luar ruangan, cari tempat perlindungan, misalnya gedung atau mobil. Keempat, gunakan masker, sapu tangan, atau pakaian untuk menutupi mulut dan hidung. Kelima, jika peringatan akan abu gunung api disiarkan sebelum terjadi, segera pulang ke rumah atau lokasi pengungsian.

Keenam, jika hujan abu terjadi ketika Anda sedang di luar rumah, seperti di kantor atau sedang bepergian, tetap berada di dalam ruangan sampai hujan abu reda. Ketujuh, prioritaskan penggunaan telepin untuk telepon gawat darurat. Kedelapan, selalu pantau radio lokal atau siaran untuk informasi tentang aktivitas gunung berapi. Kesembilan, jangan gunakan lensa kontak sebab bisa menyebabkan kerusakan korne mata.

Kesepuluh, jika terdapat abu dalam air, biarkan abu mengendap terlebih dahulu. Gunakan air bersih dan tidak keruh. Jika ada banyak abu di tandon air, jangan gunakan air dalam tandon tersebut untuk mesin cuci atau mesin cuci piring. Air yang terkontaminasi abu gunung berapi dapat menyebabkan risiko kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement