REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mempromosikan revolusi digital Indonesia dalam diskusi panel 22nd General Assembly UNWTO, di Cina. Sekitar 1.500 delegasi mengikuti serentetan sidang pada 14 September 2017 itu. Arief Yahya menyebut saat ini sedang ada tiga revolusi digital. Revolusi adalah perubahan dramatik, total, ekstrim, bahkan cenderung paradoks, yang menimbulkan disruption di banyak industri.
Dia menyebut 3T, Telecommunication, Transportation, serta yang sedang dan akan terjadi, di Tourism! Kata-kata "tourism" inilah yang membuat audience menahan napas. Karena industri pariwisata, cepat atau lambat akan menghadapi perubahan yang revolusioner.
"Revolusi teknologi digital ini tidak bisa dihindari, pasti terjadi! Pasti. Secara alamiah akan mengubah dunia, menciptakan model bisnis baru, jadi pelaku industri yang tidak mau berubah dengan platform digital, pasti akan ditinggalkan customer!" kata Arief Yahya.
Menpar Arief menegaskan, ketiga Revolusi itu semua berubah karena teknologi digital. Di transportasi terjadi ketika bertemu dengan digital, seperti Grab dan Uber. Harga pasar langsung berubah total, dan tiba-tiba platform digital itu langsung membuat harga drop drastis.
Begitupun di telekomunikasi, semakin murah, semakin gratis, akan semakin untung. Karena itu WhatsApp (WA), Google, Baidu, Line mengirimkan pesan gratis, tidak berbayar.
Revolusi ketiga adalah tourism. Online travel Agent, seperti Traveloka, Booking.Com, TripAdvisor, Ctrip, membuat travel agent konvensional semakin sulit bersaing. "Mereka melakukan sharing economi, mengoptimalkan kapasitas, menjual yang kosong dengan harga murah dan mencari return dari cross selling. Ini semua bisa berjalan dengan cara digital," ungkapnya.
Di General Assembly Special Session on Smart Tourism Forum itu, Menpar Arief Yahya memang satu-satunya yang berlatar belakang menteri. Panelis lain, dalam sesi diskusi bertopik "New technologies to enhance tourism sector performance" itu rata-rata pimpinan perusahaan digital.
Di hadapan seluruh delegasi UNWTO di forum tersebut, Menpar AY juga menyampaikan perubahan kinerja dalam organisasi Kementerian Pariwisata RI yang bergerak semakin cepat dan berorientasi ke arah program Digital Tourism.
Dalam presentasinya, Menpar Arief menjelaskan bahwa salah satu rahasia mengapa growth wisman Indonesia termasuk 20 besar dunia? Naik hampiir 23 persen di saat regional ASEAn dan dunia hanya naik rata-rata 6 persen.
"Karena kami semakin digital! Dari soal penggunaan Social Media, Big Data, E-Commerce (Look, Book, Pay), dan krusialnya Digitalisasi untuk mendekatkan diri kepada konsumen," kata dia.
Menpar Arief Yahya hadir didampingi oleh Asisten Deputi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan Ani Insani, Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata, F.X Teguh, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi, Don Kardono, dan Staf Khusus Menteri Bidang Teknologi Informasi, Sam Sriyono.