REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG - Ada yang menarik di Lovina Festival (LovFest) 2017. Selain lumba-lumba hidung botol, puluhan yacth dari Sail Indonesia Rally Yatch dan Wonderful Sail 2 Indonesia 2017 juga bersandar sejak tanggal 14 hingga 18 September 2017 di Buleleng, Bali Utara.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, puluhan kapal yachter itu berkumpul di Pantai Lovina setelah melakukan perjalanan panjang dari Darwin, Australia dan beberapa negara lainnya. Selain bersandar di berbagai lokasi wisata di Indonesia, para yachter juga bersandar di Lovina sejak 14 September 2017. Setelah itu seluruhnya akan berkumpul dan melakukan
perjalanan secara bertahap hingga berakhir di Sabang Aceh, November 2017, mendatang.
“Festival Lovina ini memang sengaja diintegrasikan dan dirangkai dengan pelaksanaan Sail Indonesia atau Rally Yacht dan Wonderful Sail 2 Indonesia 2017 yang telah mendapat dukungan dari seluruh komponen masyarakat Buleleng, terima kasih kepada pemerintah setempat dan seluruh masyarakat Buleleng,” ujar Esthy Reko Astuti di Jakarta, Kamis (14/9) lalu melalui siaran persnya.
Esthy juga memaparkan, Festival Lovina mengambil tema Enjoy The Difference, segala karakteristik yang dimiliki desa penyangga di kawasan Lovina tentang kepariwisataan akan tampil berbeda dengan yang dimiliki potensi wisata daerah lain di Bali. Beberapa pagelaran akan ditampilkan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Buleleng. Selama lima hari kawasan Lovina mulai disulap menjadi menarik, ini juga menurutnya bagian usaha Kemenpar dan panitia agar pariwisata Bali tersebar luas.
Beberapa persiapan dilakukan sebelum LovFest yang digelar mulai dari dermaga jetty yang dihias dengan berbagai macam tempat wisata swafoto. Hingga sepanjang jalan dihiasi dengan berbagai pernak-pernik lampion dan patung lumba-lumba disulap seperti berada di atas kapal laut yang sedang berlayar.
Untuk Lovina Festival 2017 akan dipusatkan di lima zona yakni, panggung timur-Kalibukbuk (traditional stage), panggung barat-Kaliasem (modern stage), Lapangan Parkir Timur Lovina, Lapangan Kaliasem, dan parkir timur APIK.
Sementara sejumlah agenda kegiatan akan diisi dengan pagelaran dan parade seni budaya, pameran potensi wisata dan industri pendukung, UMKM, kuliner khas Buleleng, parade sampi gerumbungan, parade gangsing, fashion show endek, yoga, zumba, Lovina sunset tour, Lovina colour run, bonangan race, dan berbagai artis hiburan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi event dan festival yang digelar di Bali Utara. Menurut Menpar perhelatan ini penting untuk menaikkan jumlah wisatawan. "Selain event ini, kami melihat Lovina mempunyai potensi yang perlu dikembangkan, contohnya lumba-lumba dan penyu yang banyak menetaskan telurnya di pantai dan tentu harus dikembangkan lagi cara pemasaran pariwisata di Lovina," kata Arief.
Bali menurut Arief merupakan produk pariwisata Indonesia, sehingga Bali harus dijadikan sebagai destinasi utama. Bukan hanya Bali di bagian selatan namun Bali utara, timur dan bahkan barat juga harus dikembangkan.
Oleh karena itu, Arief Yahya mendukung penuh Buleleng melakukan pengembangan pariwisata berkelanjutan. "Jadi Festival Lovina ini bisa memperkenalkan potensi pariwisata di Bali bagian utara. Jika ke Bali jangan lupa datang juga ke Pantai Lovina di Buleleng yang juga sangat indah," kata Menteri asal Banyuwangi itu.