REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Serial "Game of Thrones" tidak hanya menjadi pendorong peringkat siaran, tapi juga streaming online. Meskipun tidak mengherankan lagi, pertunjukan tersebut menjadi serial yang banyak dibajak, dan tahun ini mencapai satu miliar.
Laporan TorrentFreak mengutip perusahaan pemantau pembajakan MUSO melaporkan, musim ketujuh serial HBO telah diunduh secara ilegal sebanyak 1,03 miliar kali atau sekitar 140 juta kali per episode. Sebagai perbandingan, HBO telah melaporkan rata-rata 32 juta pemirsa telah menyaksikan setiap episode untuk musim ke tujuh sejauh ini melalui tontonan legal.
Sebagian besar pembajakan berasal dari layanan streaming (85 persen), diikuti oleh torrents (9 persen) dan unduhan langsung (6 persen). Jumlah pembajakan yang mengejutkan kemungkinan didorong oleh kebocoran beberapa episode musim ketujuh tersebut sebelum siaran di HBO.
HBO telah diguncang oleh hack besar karena hacker mengklaim telah memperoleh 1,5 terabyte data dari perusahaan tersebut. Para peretas menuntut uang tebusan jutaan dolar dan mengancam akan membuang lebih banyak informasi dari data dan video yang dicuri dari pertunjukan online di masa depan.
Namun, kebocoran episode "Game of Thrones" bukan hasil hack, tapi dari pelanggaran operasi luar negeri HBO. Dalam satu kasus, empat orang di India telah ditangkap sehubungan dengan kebocoran episode keempat.
Polisi mengatakan pencurian tersebut dilakukan oleh mantan karyawan Prime Focus Technologies dan perusahaan pengelola data yang dipekerjakan oleh Sky India.
Peritiwa kebocoran episode bukan kali pertama, pada musim keenam secara tidak sengaja episode serial perebutan tahta itu diposkan oleh divisi Eropa dan Spanyol HBO ke pelanggan on-demand mereka, empat hari lebih cepat dari jadwal. Kebocoran- kebocoran yang terjadi sama sekali tidak mempengaruhi peringkat siaran HBO, termasuk saat final musim tersebut .
Justru menetapkan rekor baru sebagai episode yang paling banyak ditonton dengan membawa 12,1 juta pemirsa selama penayangan episode terakhir.