REPUBLIKA.CO.ID, Ukuran tubuh dan umur menjadi topik selalu menarik diperbincangkan di dunia biologi. Umumnya mamalia bertubuh besar hidup lebih lama dibandingkan mamalia kecil, misalnya gajah rentang masa hidupnya lebih lama dibanding tikus.
Secara teori, metabolisme tubuh hewan-hewan besar lebih kompleks dan lebih cepat. Kondisi ini ternyata tak selalu berlaku pada spesies hewan tertentu di mana umur dan ukuran tubuh berkorelasi terbalik, yaitu pada kasus anjing.
Dilansir dari Mental Floss, Rabu (6/9), beberapa jenis anjing besar dengan bobot tubuh 40-50 kilogram (kg) hidup rata-rata 12-13 tahun. Beberapa lainnya dengan ukuran tubuh sama hidup rata-rata delapan hingga sembilan tahun.
Secara artifisial, anjing-anjing besar ini dibiakkan manusia bebas. Mereka bebas berperilaku, meski itu belum tentu sehat, misalnya membiarkan kawin sedarah. Ini menyebabkan genetika dan kesehatan buruk pada anjing-anjing besar.
Anjing besar mencapai ukuran maksimal dalam waktu kurang lebih bersamaan dengan anjing kecil. Pertumbuhan lebih cepat ternyata berkorelasi dengan risiko kanker lebih tinggi.
Ada tiga gen yang menentukan ukuran tubuh besar pada anjing, yaitu IRS4 dan IGSF1yang terdapat di jalur hormon tiroid yang memengaruhi pertumbuhan, serta gen ACSL4 yang berperan untuk pertumbuhan otot, serta ketebalan lemak punggung. Sebuah studi menganalisis data kematian ribuan anjing di 74 titik.
Penuaan cepat menyebabkan anjing besar berumur lebih pendek dari anjing kecil. Anjing tampaknya menjadi model hebat untuk memelajari evolusi ukuran tubuh dan hubungannya dengan penuaan.