REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Perkembangan sineas Makassar dalam memproduksi film pada beberapa tahun terakhir ini mendapatkan apresiasi dari para pelaku dan kritikus film nasional. Kritikus Film Wina Armada Sukardi mengatakan apa yang dilakukan para sineas 'Kota Daeng' patut diacungi jempol setelah beberapa produk film seperti film Uang Panai mampu menyedot penonton yang mencapai hingga 500 ribu orang.
"Ada informasi bahwa beberapa film produksi sineas Makassar mendapatkan perhatian penonton hingga 500 ribu orang. Saya kira ini memang sesuatu yang menggembirakan," katanya.
Ia menjelaskan perkembangan produksi film di Makassar yang begitu pesat, sehingga pihaknya memilih daerah tersebut untuk melaksanakan kegiatan Workshop Kritik Film dan Non Kritik pada 4-6 September 2017.
Untuk Workshop Kritik Film dan Non Kritik yang mulai digelar tahun ini hanya memilih tiga daerah yakni di Jakarta, Makassar dan terakhir di Medan.
"Khusus untuk Makassar karena industri perfilman di sini memang sedang tumbuh. Jadi perlu juga apresiasi yang positif itu, dan jangan salah kaprah kalau memuji secara berlebihan juga justru membahayakan industri film," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Sutradara Deni Irawan yang tidak menanpik perkembangan perfilman di Makassar.
"Saya juga memberikan apresiasi bagi perfilman Makassar yang belakangan mulai gencar memproduksi film," ujarnya.
Sementara Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Numang menantang para sineas baik di Makassar atau nasional untuk membuat film komedi seperti halnya film Warkop DKI yang dahulu menjadi kegemarannya.
Wagub Sulsel Arifin Nu'mang menyampaikan hal itu saat membuka secara resmi Workshop Kritik Film dan Non Kritik Pusbang Film Kemendikbud di di Makassar, Senin (4/9) malam.
"Jangan hanya mengangkat film pembunuhan (film action), namun juga yang lucu. Saya termasuk salah satu penggemar film dan kesuakaan saya sejak dulu yakni film Warkop DKI," katanya.