Ahad 03 Sep 2017 01:49 WIB

Desainer Muslim Curi Perhatian di Reality Show AS

Tangkapan layar Instagram milik desainer Muslim yang menjadi kontestan pada Project Runway, Ayana Ife. Ini salah satu karya Ife yang ditampilkan pada program reality show itu.
Foto: Screen capture Instagram
Tangkapan layar Instagram milik desainer Muslim yang menjadi kontestan pada Project Runway, Ayana Ife. Ini salah satu karya Ife yang ditampilkan pada program reality show itu.

REPUBLIKA.CO.ID, SALT LAKE CITY — Seorang perancang busana Muslim mencuri perhatian pada reality show tentang kompetisi fesyen di Amerika Serikat, Project Runway. Ayana Ife yang terpilih sebagai kontenstan pada acara itu mengatakan dia berupaya mempromosikan desain pakaiannya yang sederhana.

Associated Press melansir kendati acara tersebut baru berlangsung tiga pekan, Ife sudah menjadi panutan. Menurut Ife, sejak muncul pada Project Runway, dia menerima kerap umpan balik di media sosial dari perempuan Muslim lain. 

Dia pun menyebutkan umpan balik yang dia terima sangat tidak terduga. Ada juga yang berkomentar bahwa Ife telah ‘menormalkan umat Islam’. “Banyak yang mengatakan, ‘wow, kamu sangat merepresentasikan kami dengan baik’,” kata dia.

Ife pun menjelaskan alasannya berpartisipasi dalam Project Runway. "Ketika saya pertama kali memulai 'Project Runway', tujuan utama saya adalah, jelas, saya ingin menang," kata Ife kepada Salt Lake Tribune, dilansir pada Ahad (3/9). 

Perempuan berusia 27 tahun ini pun mengaku ada kebutuhan untuk memopulerkan karyanya lewat realtity show ini. “Saya ingin menjadi perancang yang terkenal untuk pasar pakaian yang sederhana. Saya sangat ingin dicap seperti itu. Bukan hanya untuk perempuan Muslim, tetapi juga untuk perempuan yang menyukai fashion sederhana,” kata dia. 

Desain sederhana berarti menampilkan sedikit kulit. Ini bertolak belakang dengan kontestan lain di Project Runway yang cenderung mengeluarkan desain yang terbuka. "Itu tidak menghalangi saya maju," kata dia. 

Namun, dia justru mendapatkan apreasiasi. Pada pekan kedua kompetisi desain pakaian ini, desain Ife dinobatkan sebagai pemenang. 

"Lebih dari segalanya, para juri benar-benar mendorong kita sebagai desainer untuk menjadi diri kita sendiri. Ada beberapa pasang surut dalam menghadapi berbagai jenis tantangan. Itu akan menjadi sesuatu yang harus saya perhatikan,” kata dia.

Orang sering terkejut saat mengetahui bahwa dia benar-benar berbicara bahasa Inggris. Orang mengira dia berasal dari "Timur Tengah" atau "seharusnya orang Arab atau semacamnya" hanya karena dia beragama Islam. Menurut Ife, keluarganya berasal dari negara Karibia, yakni Trinidad dan Tobago.

Ife yang lahir di Brooklyn, New York, dan dibesarkan di sebuah kota kecil di New York, pindah ke Salt Lake City dua tahun lalu untuk mencari awal yang baru setelah bercerai. Ife pindah dengan adiknya sampai dia menemukan tempat miliknya sendiri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement