Ahad 20 Aug 2017 19:10 WIB

IITCF Gelar Educational Trip ke Negeri Ginseng

Rep: Harun Husein/ Red: Irwan Kelana
Pembekalan kepada para peserta educational trip ke Korea.
Foto: Dok IITCF
Pembekalan kepada para peserta educational trip ke Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) kembali menggelar Muslim Educational Trip. Kali ini, ke Korea Selatan, 21-26 Agustus 2017. Sebanyak 33 pemilik travel, tour planner, dan tour leader, akan berpartisiapsi dalam pelatihan bagi praktisi pariwisata Muslim ke Negeri Ginseng itu.

“Dalam educational trip  ke Korea Selatan ini kita akan mengeksplor objek wisata di sana, kultur, kuliner, sejarah, dan sebagainya, untuk mendapatkan product knowledge. Sehingga,  pulang dari sana kita bisa buat paket-paket untuk menjual 'Korea Muslim'. Berikutnya, kita akan menjual 'Jepang Muslim', 'Eropa Muslim', dan seterusnya,” kata Chairman IITCF Priyadi Abadi, di hadapan pada peserta eduactional trip, saat memberikan briefing pra-pemberangkatan ke Korea, di Jakarta, Sabtu (19/8).

Paket-paket wisata halal bagi Muslim ke Korea tersebut, kata Priyadi, kelak bisa digarap oleh masing-masing travel, atau melalui konsorsium travel. Sehingga, para Muslim traveller dari Indonesia, tetap bisa menikmati wisata ke negeri K-Pop tersebut, tanpa perlu khawatir dengan masalah kehalalan makanan dan tempat untuk beribadah, khususnya shalat lima waktu.

Selain itu, peserta pelatihan juga akan mencari destinasi-destinasi yang pas dengan kantong orang Indonesia. “Kita akan cari destinasi-destinasi dengan harga minimal, tapi fasilitas maksimal,” kata Priyadi.

Lebih dari sekadar eksplorasi produk wisata Muslim Korea, Priyadi juga mengatakan bahwa educational trip juga bertujuan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang bergerak dalam wisata halal. Sehingga, para pemilik travel, tour planner, dan tour leader yang menjadi peserta, kelak bisa memberikan pelayanan yang profesional dan memuaskan (service excellent)  kepada grup-grup pelancong Muslim Indonesia yang berwisata ke Korea Selatan, maupun negara-negara lainnya.

Priyadi mengatakan, educational trip  yang digelar IITCF ke Korea dan berbagai negara lainnya, tak lepas dari upaya meningkatkan wisata Muslim global, di mana pelancong Muslim dunia saat ini merupakan pasar yang sangat besar. “Saat ini, banyak negara di dunia, termasuk Korea Selatan, yang semakin menyadari besarnya potensi wisata halal global. Karena itu, mereka pun menyediakan resto-resto halal, serta tempat ibadah bagi Muslim traveler,” kata Priyadi, yang juga pemilik dan CEO  Adinda Azzahra Tour.

Sebelum Korea Selatan, IITCF telah menggelar educational trip ke Eropa, Turki, Taiwan, dan Thailand. Setelah Korea, beberapa bulan mendatang, IITCF juga akan menggelar educational trip ke sejumlah negara Eropa Timur.

Seperti halnya dalam educational trip yang pernah digelar di sejumlah negara lainnya, pada kegiatan kali ini pun IITCF akan meneruskan “Program Tebar Sejuta Perangkat Shalat”, di negara-negara yang dikunjungi. Karena itu, para peserta disarankan membawa perangkat shalat seperti sajadah, Alquran, tasbih, dan lain-lain, untuk disumbangkan di masjid,  mushalla, rest area, atau lokasi-lokasi lain yang menjadi tempat shalat di negara tujuan. Sehingga kelak, para pelancong Muslim dari  mana pun asalnya, bisa memanfaatkannya.

 

Managing Director IITCF, Susi Swei  mengatakan tak seperti dua dekade lalu, saat ini Korea Selatan semakin menarik bagi pelancong, termasuk Muslim traveler. Sebab, semakin banyak pula yang bisa dikunjungi di sana. “Sekarang Korea itu makin populer di dunia karena sinetronnya, K-Pop, handphone, mobil, produk kosmetik, dan lain-lain, sehingga semakin banyak orang ke sana. Kalau dulu, nggak ada yang bisa dilihat di Korea. Orang Indonesia paling ke sana pas musim dingin, hanya untuk melihat salju,” katanya.

Susi yang juga pemilik Delta Wisata ini mengatakan, semakin banyaknya orang Indonesia ke Korea Selatan, dan tergabung ke dalam grup dan paket wisata bekerja sama dengan land operator yang memberi banyak kemudahan, membuat harga bisa ditekan. Namun, dia mengatakan pada umumnya mereka mengikuti grup-grup umum.

Karena itu, mengakomodasi semakin besarnya minat Muslim traveler dari Indonesia ke Korea, sekaligus membuka pasar wisata halal lebih besar, IITCF berinisiatif membuat pelatihan bagi praktisi wisata Muslim, sehingga mereka bisa meng-handle grup-grup wisata halal Korea.

Riska Harry Safitri, presiden direktur RH Tour and Travel, menjadi salah satu peserta educational trip ke Korea. Kendati telah berulang kali memboyong grup-grup wisata ke mancanegara, Riska mengaku ikut kegiatan tersebut untuk mendapatkan ilmu agar produk dan servisnya kelak lebih baik, terutama untuk pasar pelancong Muslim Indonesia yang semakin besar. “Kami harus terus belajar supaya menjadi lebih baik,” kata pemilik travel yang berkantor pusat di Bekasi, dan belum lama ini membuka cabang di Depok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement