Selasa 08 Aug 2017 22:13 WIB

Ade Rai: Olah Raga Perpanjang Usia Harapan Hidup

Binaragawan Ade Rai menjelaskan paparannya saat acara World Lupus Day 2017 oleh Syamsi Dhuha Foundation (SDF), di Aula Barat ITB, Jl Ganeca, Kota Bandung, Sabtu (6/5).
Foto: Mahmud Muhyidin
Binaragawan Ade Rai menjelaskan paparannya saat acara World Lupus Day 2017 oleh Syamsi Dhuha Foundation (SDF), di Aula Barat ITB, Jl Ganeca, Kota Bandung, Sabtu (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ade Rai, atlet bina raga Indonesia menyerukan warga Riau khususnya civitas akademik STMIK AMIK Panam, Pekanbaru, untuk senantiasa berperilaku hidup sehat melalui olah raga. Apalagi olah raga menurutnya memperpanjang usia harapan hidup.

"Pola hidup sehat dengan senantiasa berolahraga akan memperpanjang usia harapan hidup. Tingginya usia harapan hidup sekaligus menjadi para meter kualitas kesehatan sebuah bangsa," kata Ade Rai di Pekanbaru, Selasa (8/8).

Seruan tersebut disampaikannya dalam Sosialisasi Program JKN-KIS yang diikuti 100-an mahasiswa dan civitas akademika. Kegiatan juga diikuti Ketua STMIK AMIK Panam Jl Purwodadi Km 10, Panam, Kota Pekanbaru Johar Arif. Acara ini dihadiri pula Deputi Direksi Wilayah Sumbagteng dan Jambi, Siswandi dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dra Mimi Yulia Nasir dan ibu-ibu prolanis.

Menurut dia, berolahraga diistilahkan Ade Rai adalah memandikan paru-paru sehingga seluruh organ tubuh akan terdukung menjadi sehat. Sebaliknya jika malas berolahraga maka tubuh tidak akan menjadi sehat.

Ia mencontohkan seorang temannya bernama Gesang (90) tahun yang rajin berolahraga sehingga dalam usia lansia itu Gesang masih bisa melakukan sit up sebanyak 44 kali dan dia setiap hari berolahraga.

Gesang mengumpamakan bahwa takdir memang di tangan Tuhan akan tetapi umur berada di tangan orang itu sendiri. Artinya pola hidup sehat sangat dibutuhkan untuk memperpanjang usia kita. "Sebab sehat itu sebagai syarat untuk mencapai hidup sukses dan jauh dari sakit," katanya.

Ade, yang merupakan ambassador BPJS Kesehatan menyebutkan, olahraga memiliki asosiasi menguatkan hati. Jika tidak rajin berolah raga maka akan berkontribusi terhadap kesakitan dan kematian sebagai suatu investasi yang buruh. Tercatat enam penyebab utama kematian, yakni penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi kanker, LDL tinggi, dan stroke.

Padahal mencari sehat itu sangat mudah dan murah, hanya melalui kemampuan untuk menciptakan kesenangan pada organ tubuh dan tentunya dilakukan dengan senang hati sehingga bisa terhindar dari sakit. "Namun ketika sakit dibutuhkan pengobatan dan pengobatan membutuhkan biaya, maka negara membuat program BPJS Kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia melalui uang rakyat (premi) dan anggaran negara (APBN)," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement