REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perhelatan paduan suara bertaraf Internasional bertajuk 2nd North Sumatra International Choir Competition 2017 (NSICC) resmi dibuka oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Perhelatan yang diikuti oleh tamu dari luar negeri yakni Filipina itu akan dilaksanakan dari tanggal 2 hingga 5 Agustus.
Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar, Eddy Susilo saat mmebuka acara menuturkan Kemenpar konsisten mendukung acara yang kaitannya mampu mendatangkan wisatawan mancanegara.
Ketua Panitia Pelaksana NSICC 2017 Jones Selon Lubis mengatakan acara bertema Singing Brings Unity ini rencananya akan diselenggarakan di tiga lokasi yaitu Auditorium Universitas Sumatera Utara di Medan, Aula RRI Medan dan Gereja GBKP jalan Sei Batang Serangan Medan.
"Kegiatan akan terdiri dari beberapa bagian diantaranya kompetisi paduan suara, workshop atau seminar, eksebisi, pameran, hiburan rakyat, konser bersama dan tour wisata. Sementara kategori kompetisi terdiri dari mixed youth choir, mixed choir, mix chamber choir, equal voice, musica sacra, gospel dan spritual, folklore, popular music, music of religion," kata dia.
Jones menambahkan selain tujuh kategori lomba nanti ada kategori Toba Grand Prix, dan yang berhak dan dapat menjadi peserta Toba Grand Prix adalah tim paduan suara yang diundang oleh panitia, selain pemenang yang merupakan pemenang utama (Grand Champion) beberapa tahun terakhir dari beberapa kompetisi yang berafiliasi secara internasional dan mempunyai kualifikasi sangat baik, yang ada di regional Asia Tenggara dan dan daerah Pasifik.
"Semoga acara yang kedua kalinya ini bisa semakin membaik di kemudian hari, dan yang terpenting adalah bisa terus menangkat pariwisata Danau Toba," ujar Jones.
Tim Juri sendiri akan terdiri dari para pakar dibidang musik seperti Aida Swenson Simanjuntak (Indonesia), Daud Kosasih (Indonesia), Toh Ban Seng (Singgapura),Aris Sudibyo (Indonesia), Paul Kwang Jo (Korea), TJ Harper (USA) dan T Pasut (Thailand).
Sementara peserta berasal dari dalam negeri Filipina serta puluhan tim dalam negeri diantaranya Medan, Monokwari Papua, Tangerang, Riau, Batam, Papua, Laguboti, Jawa Barat, Sulawesi, Pekanbaru, Lubuk Pakam, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Jakarta.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti menegaskan bahwa Kemenpar memberi dukungan khusus untuk NSICC karena memiliki potensi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara yang akan datang ke Sumatra Utara.
"Dengan NSICC tidak hanya promosi berbagai destinasi pariwisata, budaya, kreativitas, kuliner dan tempat bersejarah , tetapi juga di dalam mentransformasikan aspek-aspek ini ke dalam format transaksi ekonomi yang dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan sektor ekonomi di Sumatra Utara, acaranya harus terus meningkat levelnya," kata Esthy.
Menpar Arief Yahya menargetkan akan menggenjot Pariwisata Danau Toba dengan target 1 juta kunjungan wisman ke Danau Toba untuk tahun 2019 dan even ini diharapkan mampu mendukung capaian tersebut.
"Untuk tahun 2019 Danau Toba targetnya 1 juta. Hitungannya dari wisman Rp 13 triliun sampai sekitar 20 triliun uang akan beredar, ekonomi di sana tumbuh kalau tourism tumbuh," ujar Aief Yahya.