Rabu 02 Aug 2017 20:29 WIB

Penerbangan Kedua Korean Air Tiba Lombok

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung menikmati matahari terbenam di Pantai Sengigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung menikmati matahari terbenam di Pantai Sengigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Maskapai Korean Air kembali mendarat di Bandara Internasional Lombok pada Rabu (2/8). Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan mengatakan, ini merupakan penerbangan kedua yang dilakukan Korean Air dalam rute penerbangan langsung dari Incheon-Lombok setelah pada Sabtu (29/7).

"Alhamdulillah penerbangan kedua Korean Air telah sampai di Lombok," ujar Faozal di Bandara Internasional Lombok, Rabu (2/8).

Faozal menyebutkan, terjadi peningkatan penumpang pada penerbangan kedua yakni sebanyak 208 wisatawan atau mengalami kenaikan dari penerbangan perdana yang membawa 194 wisatawan. Faozal menceritakan, sejumlah wisatawan yang baru menginjakkan kaki pertamakali di Lombok mengaku terkesima dengan keindahan alam Bumi Seribu Masjid yang sudah terlihat dari udara sesaat sebelum mendarat.

"Banyak wisatawan (Korea) itu yang bilang kurang lama di Lombok, karena mereka hanya tinggal lima hari, dan menginginkan lebih," ucap Faozal.

Menurut Faozal, wisatawan asal Negeri Ginseng merupakan pasar yang sangat strategis bagi NTB. Sebab, karakter destinasi wisata yang ada di NTB yang menawarkan keindahan alam seperti pantai dan dataran tinggi cocok dengan kegemaran wisatawan Korea.

"Mereka cenderung berlibur ke pantai dan dataran tinggi, suka menyelam dan juga mendaki gunung. Sementara yang masih menjadi tujuan utama Gili Trawangan dan Kawasan Mandalika," kata Faozal.

Faozal mengatakan, kedua penerbangan Korean Air ini masih bersifat carter. Setelah ini, akan ada enam penerbangan lainnya hingga Oktober dengan penumpang sekitar 200 orang dalam setiap penerbangan. Faozal menuturkan, jika animo kunjungan wisatawan terus meningkat, bukan tidak mungkin rute penerbangan Korea-Lombok yang saat ini masih berskala carter akan naik kelas.

"Kita berharap ini bisa terus lanjut. Nanti akan ada evaluasi, kalau bagus bisa saja jadi penerbangannya reguler," ungkap Faozal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement