REPUBLIKA.CO.ID, Ketika Presiden AS Donald Trump berupaya meninggalkan kesepakatan Iklim Paris, Cina justru membangun Kota Hutan untuk pertama kali. Dalam beberapa tahun terakhir, negeri Tirai Bambu itu telah mempopulerkan gaya hidup ramah lingkungan.
Dikutip dari Independent, proyek tersebut didesain oleh Stefano Boeri. Boeri sebelumnya juga dikenal sebagai desainer gedung hutan vertikal. Kota tersebut saat ini sedang dalam tahap pembangunan di Liuzhou, Guangxi.
Kota itu akan menampung 30 ribu orang. Berkat kelebatan pohon, nantinya 10 ribu ton karbon dioksida dan 57 ton polusi bisa terserap per tahun. Hutan itu juga bisa memproduksi oksigen sebanyak 900 ton per tahun.
Kota hutan itu akan terdiri dari 100 spesies tanaman dengan jumlah pohon mencapai 40 ribu. Kota Hutan Liuzhou akan terkoneksi dengan kota Liuzhou melalui kereta cepat dan mobil listrik. Kota itu juga akan menggunakan sumber energi yang terbarukan guna memasok listrik.
Pembangunan kota itu ditargetkan akan rampung pada 2020.