REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata merekomendasikan top 10 destinasi wisata dan kuliner saat libur Lebaran dan sekolah menyapa. Pada 2017 ini, dia kembali mengajak masyarakat Indonesia mengeksplorasi destinasi wisata di Indonesia dengan program Pesona Lebaran 2017.
“Pesona Lebaran 2017 dapat dimanfaatkan sebagai liburan keluarga agar lebih berkualitas,” kata Menpar Arief Yahya dalam dialog dan silaturahmi dengan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwarpar) di acara buka puasa bersama di Bakmi Naga Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (20/6).
Panduannya pun sedang disiapkan. Dari mulai Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali-NTB-NTT, hingga Papua, semua dipetakan. Yang dibidik, apalagi kalau bukan memanfaatkan destinasi wisata unggulan di kota masing-masing. Dari mulai obyek sejarah, budaya, taman hiburan, maupun kuliner yang ada di daerah tersebut, bisa dieksplor habis-habisan saat libur Lebaran dan libur sekolah nanti.
Namun, di masa-masa Liburan Lebaran ini, Menpar Arief Yahya ingin memberdayakan seluruh netizen dan masyarakat untuk saling mempromosikan daerahnya masing-masing. Termasuk kulinernya sendiri-sendiri melalui media social. “Tiap hari kami meluncurkan hastag untuk mendorong anak-anak muda pecinta pariwisata berekspresi dalam memajukan destinasi wisatanya,” kata Arief Yahya.
Hari Rabu (21/6) ini ada hastag #WisataJalurMudik. Tujuannya mendorong, masyarakat yang sedang mudik untuk mengabadikan destinasi dan keunikan di lapangan, foto-foto itu diunggah di media sosial dan diberi hastag itu,” kata Menteri Arief Yahya.
Arief Yahya memberikan contoh, jika Anda dan keluarga ingin liburan Lebaran di Aceh ada 10 top distinasi yang wajib dikunjungi yaitu Monumen Kilometer Nol RI Sabang, Pantai Iboih Sabang, Pantai Anoi Itam Sabang, Museum Tsunami Banda Aceh, Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, PLTD Apung Banda Aceh, Pantai Lampuuk Aceh Besar, Danau Laut Tawar Aceh Tengah, Pacu Kude Gayo, dan Komplek Kerajaan Samudera Pasai Aceh Utara.
Begitu pula ketika Lebaran di Surabaya, Jawa Timur. Anda disarankan untuk mengeksplore habis House of Sampoerna, Kampung Arab Sunan Ampel, Jembatan Suramadu, mencicipi kuliner khas dan merasakan culture Lebaran Ketupat.
"Saat puasa kan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara turun drastis. Namun saat Lebaran terjadi pergerakan besar-besaran dari wisnus dengan jumlah mencapai 20 juta. Ini yang harus dimanfaatkan tiap daerah," ujar dia.
Lantas apa yang dilakukan Kemenpar saat Wisman turun drastis saat puasa dan lebaran? Arief Yahya langsung memeberkan jurus jitunya. Ia menjelaskan wisman dari negara-negara beragama islam seperti Malaysia dan Singapura turun juga angka kunjungan sebesar 50 persen.
"Ilmunya seperti ini, Jakarta low season ketika puasa dan lebaran. Jumlahnya bisa mencapai 30 persen terutama okupansi hotel. Seharusnya moment seperti ini, dilakukan untuk menjual yang low season kepada negara-negara yang tidak mayoritas agama Islam seperti Singapura dan Australia. Travel agent jual diskon airlines, accommodation dan atraksi Jual dengam diskon besar-besaran. jika okupansi hotel turun 30 persen, jual dengan promo 40 persen, begitu trik nya," ujar Arief Yahya.
Untuk daerah, saran Menpar hanya satu. Gelar banyak event yang memperkuat pamor masing-masing daerah saat libur Lebaran. Aceh, Lombok dan Sumatera Barat misalnya. Tiga daerah yang diposisikan sebagai halal destination yang sekarang disebut family friendly tourism itu harus giat mempromosikan kuliner, tempat wisata dan souvenir khas daerah
"Manfaatkan momen lebaran ini untuk promosi. Semua orang pasti mencari tempat wisata dan souvenir khas daerah," ujar Arief.