REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tidak harmonisnya hubungan antara Katy Perry dan Taylor Swift sudah menjadi rahasia umum selama bertahun-tahun. Namun dikabarkan selama proses pembuatan album baru Katy Perry yang berjudul Witness, ia sering menyinggung soal perdamaian dengan Taylor Swift.
Kepastian itu akhirnya terungkap dalam sebuah wawancara Perry dengan Arianna Huffington pada Sabtu pekan lalu.
“Aku siap berdamai dengannya. Aku memaafkan dia dan aku minta maaf atas semua yang sudah aku lakukan, aku berharap ia juga melakukan hal yang sama,” kata pelantun tembang Roar itu seperti dikutip dari laman Time, Selasa (13/6).
Menurutnya masih banyak hal-hal penting lain di dunia ini yang harus dipikirkan. Dalam pandangan Perry, Swift adalah penulis lagu yang hebat. Ia mengatakan meski dirinya dan Taylor Swift punya banyak perbedaan namun mereka berdua bisa menunjukkan kepada dunia sebagai wakil wanita-wanita kuat.
“Aku mencintainya dan menginginkan yang terbaik buat dia,” ujarnya meneruskan pernyataan.
Penyanyi lagu Swish Swish itu menjelaskan di Carpool Karaoke bahwa ia dan sang penyanyi Bad Blood tersebut berada dalam situasi yang aneh sejak perseteruan bermula. Permusuhan antara Katy Perry dan Taylor Swift berawal ketika Perry menarik tiga penari latar Swift di sela turnya pada 2013 silam.
Setahun kemudian Swift merilis lagu Bad Blood yang ditujukan kepada Katy Perry. Belum lama ini Perry membuat lagu balasan berjudul Swish Swish hasil kolaborasinya dengan Nicki Minaj. Menanggapi kabar ini, belum ada komentar apapun dari pihak Swift. Sebelumnya pada 2016 lalu pemilik nama asli Kathery Hudson itu pernah berkata ke publik bahwa ia akan membuka pintu kerja sama dengan Swift jika Taylor Swift meminta maaf padanya.