Ahad 04 Jun 2017 13:21 WIB

Kunjungan Wisman ke Jatim Naik 18,12 Persen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Sejumlah wisatawan asing menikmati kopi gratis saat menghadiri Festival Ngopi Sepuluhewu (Sepuluh ribu Kopi) di Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/11).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Sejumlah wisatawan asing menikmati kopi gratis saat menghadiri Festival Ngopi Sepuluhewu (Sepuluh ribu Kopi) di Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jawa Timur melalui pintu masuk Bandara Juanda pada April 2017 mengalami peningkatan sebesar 18,12 persen dibandingkan kunjungan pada Maret 2017. Jumlah kunjungan naik dari 17.019 kunjungan menjadi 20.102 kunjungan.

Kepala BPS Jatim Teguh Pramono mengatakan, secara komulatif jumlah kunjungan wisman dari Januari-April 2017 mencapai 66.291 kunjungan atau naik 5,71 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai 62.709 kunjungan.

"Kunjungan wisman terbanyak dari kebangsaan Malaysia yang jumlahnya mencapai 4.367 kunjungan atau naik 46,84 persen dibandingkan Maret yang sebanyak 2.974 kunjungan," ujarnya kepada wartawan di kantor BPS Jatim di Surabaya, Jumat (2/6) lalu.

Kunjungan terbanyak kedua dari Singapura sebanyak 2.005 kunjungan atau naik 32,78 persen. Disusul Cina sebanyak 1.450 kunjungan atau naik 43,00 persen dibandingkan Maret 2017.

"Peningkatan tertinggi terjadi pada kunjungan wisman dari Thailand meningkat 273,54 persen dari sebelumnya 291 kunjungan menjadi 1.087 kunjungan. Serta wisman dari Australia naik 219,86 persen dari 141 kunjungan menjadi 451 kunjungan," kata Teguh.

Sementara itu, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur pada April 2017 mencapai 57,58 persen atau turun 0,76 poin dibandingkan TPK Maret 2017 yang mencapai 58,34 persen. Menurut klasifikasi bintang, TPK hotel bintang dua mencapai 69,01 persen dan menjadi TPK tertinggi dibandingkan hotel berbintang lainnya. Selanjutnya TPK bintang tiga sebesar 58,19 persen, diikuti hotel bintang empat sebesar 57,20 persen, bintang lima sebesar 43,40 persen, dan hotel bintang satu sebesar 41,98 persen.

Pada periode yang sama, rata-rata lama menginap tamu (RLMT) asing pada hotel berbintang mencapai 2,61 hari, turun sebesar 0,49 poin dibandingkan Maret yang sebesar 3,10 hari. RLMT Indonesia pada April 2017 mencapai 1,74 hari atau mengalami penurunan 0,02 poin dibandingkan Maret yang sebesar 1,76 poin. Secara keseluruhan, RLMT pada April 2017 sebesar 1,77 hari atau turun 0,04 poin dibandingkan Maret yang sebesar 1,81 hari.

"Bisa jadi wisman yang datang ke Jatim lama kunjungannya memang berkurang atau bisa jadi juga karena mereka tidak sering tinggal di hotel. Ada mess dari perusahaan atau tinggal di tempat saudara yang bukan merupakan hotel," ujarnya.

Menurut Teguh, penurunan TPK dan RLMT tersebut juga tidak dipengaruhi oleh momen menjelang Ramadhan. "Kalau kita lihat sebetulnya dibandingkan Maret jumlahnya meningkat dan terutama berasal dari Malaysia kayaknya belum terpengaruh Ramadhan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement