REPUBLIKA.CO.ID, Sekuel terbaru film bajak laut Kapten Jack Sparrow telah rilis akhir Mei silam dan masih tayang di bioskop Indonesia hingga saat ini. Berikut deretan fakta menarik tentang film Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge tersebut, berdasarkan pernyataan resmi yang dirilis Walt Disney Studios.
Disambut suku asli
Para pemain dan kru film mendapat perlakuan spesial di Hastings Point, salah satu lokasi pengambilan gambar yang terletak di seberang perbatasan Queensland, Australia. Mereka disambut klan Goobjingburra yang merupakan bagian dari masyarakat Bundjalung, orang-orang yang telah menjaga tanah tersebut selama ribuan tahun.
Riasan heboh
Aktor Javier Bardem yang memerankan Kapten Salazar harus menghabiskan waktu dua sampai tiga jam setiap harinya untuk dirias. Sedangkan Golshifteh Farahani yang memerankan penyihir laut Shansa butuh empat sampai lima jam untuk menyelesaikan riasannya.
Penggemar khusus
Sebelum bermain dalam Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge, Javier Bardem telah menjadi salah satu pengunjung tetap di lokasi pengambilan gambar Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides. Istri Bardem, Penelope Cruz, berperan sebagai Angelica, sosok bajak laut yang membantu Kapten Jack Sparrow dan mantan kekasihnya.
Kostum tua
Untuk membuat kesan tua pada kostum para pemain, penata busana Penny Rose dan timnya berinovasi dengan berbagai teknik. Mereka mencampurinya dengan kerikil, memasukkan baju-baju tersebut ke dalam adukan semen, merusaknya dengan parutan keju, atau bahkan menggunakan blow torch alias penyemprot api.
Ribuan wig
Tim penata rambut Peter Swords King yang dijuluki sebagai "Sausage Factory" oleh para kru harus membuat lebih dari 1.000 rambut palsu untuk film. Aksesoris yang terkesan sepele ini justru sangat penting untuk menghidupkan latar film Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge yang bertempat di Kepulauan Karibia pada masa silam.
Properti menarik
Botol rum ikonik milik Sparrow merupakan barang antik dari abad ke-18, sedangkan payung-payung renda dalam film adalah buatan tangan seorang nenek 70 tahun asal Brisbane. Tim produksi bahkan membuat 88 versi buku harian Carina Smyth sebelum memilih yang cocok, dan akhirnya menggunakan buku bersampul kulit yang tersiram kopi.