REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi destinasi Wonderful Indonesia mencapai 1,14 juta wisatawan hingga April 2017 ini. Itu sama dengan peningkatan 7,09 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya, juga dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, kenaikannya tercatat hingga 26,75 persen.
"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang melancong ke Indonesia sepanjang April 2017, masih didominasi oleh wisatawan asal Cina, dengan persentase 15,8 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Jumat (2/6) lalu.
Setelah Cina, negara kedua asal turis asing yang paling banyak mengunjungi Indonesia pada April 2017 ialah Singapura, yakni 127,1 ribu orang atau 12,71 persen. Kemudian, turis asal Malaysia sebanyak 118 ribu orang atau 11,8 persen, Australia sejumlah 95,7 ribu orang atau 9,57 persen dan India sebanyak 39 ribu orang atau 3,91 persen.
Perluasan pemasaran destinasi wisata Indonesia pun diharapkan terus dilakukan oleh pemerintah untuk menarik minat kedatangan wisman dari negara lain. “Kami harapkan, wisatawan mancanegara meningkat, karena pariwisata bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi,” jelas Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto.
Data BPS mencatat Bandara Ngurah Rai, Bali menjadi pintu masuk utama wisman sepanjang April, mencapai 474,6 ribu kunjungan. Sementara itu, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dan Batam, menyusul di posisi selanjutnya, dengan masing-masing sebanyak 211 ribu dan 134 ribu kunjungan.
Selain itu, terjadi kenaikan yang cukup signifikan atas kunjungan wisman di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara, dengan persentase sebesar 312 secara year on year, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini, memang karena adanya penerbangan langsung ke Cina.
Selain di Manado, peningkatan jumlah wisman signifikan juga terjadi di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kalau di Bandara Lombok, kenaikannya 127 persen. Ini dikarenakan ada pengembangan bandara, penerbangan dari Malaysia dan Brunei Darussalam juga meningkat.
“Ini memudahkan wisatawan menjangkau. Ongkos lebih murah, efisien, tidak perlu transit. Seperti saya bilang, kenaikannya lumayan besar. Direct Flight di beberapa destinasi perlu dipikirkan,” kata Kecuk.
Data BPS memaparkan jumlah kunjungan wisman periode Januari-April 2017 tercatat 4,2 juta atau naik 19,34 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2016, yakni 3,52 juta kunjungan. Jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia pun mayoritas masih masuk dari 19 pintu utama. Besarannya mencapai 994,13 ribu kunjungan. Sementara para wisman yang masuk ke Indonsia dari luar 19 pintu utama, ada 148,05 ribu kunjungan.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan peningkatan kunjungan wisman pada April 2017 ini semakin menguatkan keyakinan akan tercapainya target 15 juta wisman sampai akhir tahun ini. "Tiap bulan mengalami peningkatan yang signifikan. Ini semakin memantapkan keyakinan target 15 juta wisman tahun ini dan 20 juta wisman 2019 akan tercapai," ujarnya.
Arief menjelaskan, upaya untuk meningkatkan kunjungan wisman sejak awal tahun antara lain dengan memperbanyak acara-acara menarik, khususnya di tiga pintu utama yaitu Bali, Jakarta dan Batam, serta 10 destinasi prioritas Bali Baru. Selain itu, Kementerian Pariwisata juga menggenjot acara-acara di perbatasan.
“Kita ini average sudah di angka satu juta lebih per bulan. Ini modal yang bagus bagi pariwisata kita, untuk mengejar target wisatawan tahun 2017 mencapai 15 juta itu,” kata dia.
sumber : Kemenpar
Advertisement