Selasa 30 May 2017 22:04 WIB

Wonder Woman Tuai Pujian, Ini Opini Kritikus

Foto yang dirilis Warner Bros. Pictures, menampilkan Chris Pine dan Gal Gadot dalam film Wonder Woman.
Foto: Clay Enos/Warner Bros. Pictures via AP
Foto yang dirilis Warner Bros. Pictures, menampilkan Chris Pine dan Gal Gadot dalam film Wonder Woman.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES – Wonder Woman dirilis pekan ini termasuk mulai besok di bioskop-bioskop Tanah Air. Sejak Senin (29/5) malam, Warner Bros. membuka embargo ulasan para kritikus dan film karya sutradara Patty Jenkins melejit di rangking Rotten Tomatoes dengan skor 96 persen (fresh). Pujian khusus kepada Gal Gadot yang aktingnya dinilai ‘enak ditonton’ sepanjang laga.

Konsensus dari para kritikus sepertinya menilai Wonder Woman sebagai film yang menyenangkan, romantis, dan, bisa dinikmati, bahkan mungkin yang terbaik sejak DC merilis Dark Knight pada 2008 silam. Diana sebagai superhero (Gal Gadot), seorang ratu Amazon berusia 5.000 tahun dari pulau fiksi bernama Themuscira. Dia datang ke London untuk mengakhiri Perang Dunia I setelah bertemu Steve Trevor (Chris Pine), seorang prajurit AS.

Berikut rangkuman ulasan dari berbagai media:

Chris Nashawaty (Entertainment Weekly) menilai film ini masuk dalam kelompok teratas film-film produksi DC. “Wonder Woman cerdas, rapih, dan memuaskan untuk masuk dalam semua kategori bagaimana film superhero itu semestinya dibuat.”

Joshua Yehl (IGN) juga memberikan acungan jempol untuk Wonder Woman. Menggambarkan film karya Jenkins sebagai ‘lompatan’ yang melebihi tiga film DC sebelumnya. Yehl menulis Wonder Woman akan menjadi film yang melegakan bagi DC dan Warner Bros dan penghapus noda setelah Man of Steel, Batman v Superman, dan Suicide Squad.

Kelly Lawler (USA Today) memberikan Wonder Woman skor 3,5 dari 4, dengan deskripsi “Film yang mengejutkan yang dimainkan dengan genre yang keluar dari formula usang film superhero yang membosankan.”

Lindsey Bahr (Associated Press) menggarisbawahi aspek sosiopolitik dan media sosial yang mengelilingi Wonder Woman, namun menyatakan pada akhirnya film akan hidup dan mati sebagai hiburan. Bahr menulis, “Namun, seperti pahlawan perempuan sebagai pusat ceritanya, film Wonder Woman bangkit dengan kekuatan melebihi kebisingannya. Tidak sempurna, tapi bagus, sesekali sangat bagus dan sangat bisa ditonton ulang.”

Kate Erbland (Indiewire) juga melemparkan pujiannya dan merasakan film ini sebagai sebuah “Cerita orisinal yang berfungsi sangat indah dalam film, juga ada gulungan semangat bagi masa depan film lanjutannya (sekuel).”

Mike Ryan (Uproxx) adalah fan berat Wonder Woman dan membandingkan film ini dengan karya terbaik milik Marvel. Ryan menulis: “Wonder Woman memiliki getaran sama seperti Captain America: The First Avenger bertemu Thor. Latar belakang Perang Dunia I membuat penonton tertekan, sedih, tapi karakter-karakter dalam film tetap tampil orisinal, dan akhirnya ini adalah film DC dengan kehangatan dan humor yang nyata – khususnya dialog saling cela antara Gadot dan Pine.

Video cuplikan film Wonder Woman. (Sumber: Youtube/Warner Bros. Pictures)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement