Jumat 26 May 2017 14:28 WIB

NTB Terus Genjot Sektor Pariwisata

Sebuah mobil melintas dekat 'landmark' Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (15/2).
Foto: ANTARA
Sebuah mobil melintas dekat 'landmark' Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggenjot sektor pariwisata untuk mendongkrak perekonomian. Banyak hal mereka lakukan mulai dari memperbanyak agenda wisata hingga memberikan kelonggaran izin pendirian homestay.

Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengatakan, pihaknya bertekad menjadi penyokong utama pariwisata nasional. Sebab menurutnya NTB termasuk salah satu destinasi andalan nasional. "Kami memiliki  Mandalika yang masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),"  kata Amin di Sembalun, Lombok Timur, Rabu (24/5), melalui siaran pers.

Sebelumnya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sudah memasukkan Mandalika sebagai destinasi prioritas yang selama ini dikenal dengan 10 Bali Baru. Selain Mandalika, ada juga Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Pulau Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo-Tengger-Semeru Jawa Timur, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Utara, dan Morotai di Maluku Utara.

Amin meyakini pariwisata di NTB akan makin berkibar dengan adanya Mandalika. Mereka menargetkan menggaet 3,5 juta wisatawan, berimbang antara domestik dan asing. "Terkait target pemerintah, kami juga ingin menyumbang sepuluh persen wisatawan asing," ujar Amin.

(Baca juga: Aparatur Daerah Mandalika NTB Dilatih Mengelola Homestay)

Selain itu, pihaknya juga akan terus mengembangkan potensi wisata di daerah lain. Banyak destinasi lain di sini menurutnya, termasuk Rinjani di Sembalun ini.  Mereka juga mengaku akan fokus pada Sumbawa. Amin menambahkan, pihaknya juga akan melakukan berbagai cara agar wisatawan mau datang ke NTB.

Salah satunya memperbanyak agenda wisata. Menurut Amin, NTB sudah memiliki banyak agenda skala nasional maupun internasional.

Seperti pada 2016 lalu, mereka menggelar lomba lari 10 kilometer yang diikuti oleh 29 negara di Sembalun. Belum lagi acara bersepeda yang diikuti 22 negara. "Namun, kami tentu akan menambah jumlah event lagi," kata Amin.

Selain itu pemerintah Provinsi NTB juga akan menggenjot homestay. Salah satu caranya dengan mempermudah perizinan, sehingga banyak warga Sembalun yang berinisiatif menjadikan tempat tinggal mereka homestay. Pemerintah juga memberikan dispensasi untuk pembangunan hotel dan restoran di Sembalun.

Selama ini Menteri Pariwisaa Arief Yahya terus mendorong bertumbuhnya Homestay Desa Wisata di seluruh nusantara. Terutama di 10 Bali Baru yang menjadi destinasi prioritas. Hal itu sudah dipaparkan dengan gamblang di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata II/2017, pada 18-19 Mei 2017 lalu di Bidakara, Jakarta. 

Tahun 2017 ini pemerintah menargetkan 20 ribu homestay, tahun 2018 naik menjadi 30 ribu homestay, dan tahun 2019 menuju 50 ribu homestay. Total jika terpenuhi akan menjadi 100 ribu homestay di Tanah Air. "Indonesia akan menjadi pengelola homestay terbanyak, terbesar dan terbaik di dunia," kata Arif.

(Baca juga: Genjot Desa Wisata, Kemenpar Targetkan 20 Ribu Homestay)

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement