Rabu 24 May 2017 16:18 WIB

Aparatur Daerah Mandalika NTB Dilatih Mengelola Homestay

Kampung Flory, Homestay Desa Wisata Tanaman Hias dengan Kolam Terapi Ikan.
Foto: dok.Istimewa/Kemenpar
Kampung Flory, Homestay Desa Wisata Tanaman Hias dengan Kolam Terapi Ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meningkatkan kualitas Sumber Daya Masyarakat (SDM) pariwisata terus digenjot. Kali ini Kemenpar menggelar pelatihan Kepariwisataan Bidang Kebijakan Pengelolaan homestay bagi Aparatur Daerah di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang masuk dalam 10 destinasi prioritas. 

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya yang didampingi Asdep Pengembangan SDM Aparatur, Riwud Mujirahayu, pada Selasa (23/5), mengatakan pelatihan pertama sukses diselenggarakan di Provinsi Banten yang terdapat Tanjung Lesung sebagai destinasi prioritas pada 19-23 Maret. Kemudian pada 21-25 Mei pelatihan kedua kembali digelar di Mandalika di Provinsi NTB.

Kegiatan Pelatihan SDM Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas Pariwisata per tanggal 8 Mei 2017 telah mengukuhkan total 850 orang yang mengikuti pelatihan dasar. Sementara pariwisata goes to campus mencapai 3.900 mahasiwa yang ikut serta. Tak sampai disitu saja, pelatihan pembudaayan pariwisata mencapai 750 orang, sertifikasi sekolah 7.270 orang dan sertifikasi industri mencapai 2.679 orang. Hal tersebut menapai 31,42 persen atau tersisa 44.571 orang dari target 65 ribu orang.

Aparatur Dinas Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas akan didorong bergerak cepat.  Menurut Ahman semua diajak memenangkan peperangan, sebelum berperang lewat narasumber sebagai pemateri. 

"Seperti Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah S. Thaib, dosen dan peneliti bidang pariwisata dari Politeknik Negeri Jakarta Christina L. Rudatin, Praktisi Homestay Agus Wijono, serta Widyaiswara dari Kementerian Pariwisata,” ujar Ahman Sya yang juga diamini Riwud seperti tertuang dalam siaran pers Kemenpar, Rabu (24/5).

Riwud turut menjelaskan, untuk pelatihan di NTB, diikuti sebanyak 20 peserta dari Dinas Pariwisata Propinsi NTB. Mereka terdiri dari Kabupaten Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Kota Mataram, dan Politeknik Pariwisata Lombok. Baca juga: Kemenpar Targetkan 20 Ribu Homestay.

“Pelatihan ini bertujuan agar apartur daerah, khususnya di 10 destinasi prioritas, mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan kebijakan Kemenpar dalam pengembangan pariwisata Indonesia terutama kebijakan mengenai pengembangan homestay. Selain itu melalui pelatihan diharapkan dapat menyelaraskan program antara Kemenpar dengan dinas-dinas pariwisata,” ujarnya.

Menteru Pariwisata Arief Yahya mendorong percepatan dan sertifikasi SDM pariwisata untuk mencetak tenaga profesional demi pengembangan potensi pariwisata di 10 Destinasi Prioritas.  “Representasi Pentahelix (ABGCM), Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media harus dipakai untuk memajukan pariwisata,” ujar pria asal Banyuwangi ini.

Arief Yahya mengatakan, sejak bertugas  di PT. Telkom dia komitmen membangun investasi SDM. Menurutnya ini sangat penting untuk memuaskan konsumen di masa mendatang. Maka dari itu sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan.

Menteri lulusan Surrey University,  Inggris ini berpesan, SDM pariwisata nanti harus menggunakan standar global. Standar itu mengacu pada standar regional yang disebut ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau Kompetensi selevel ASEAN. 

“Kalau ingin bersaing di level global, gunakan standar global juga,” kata Arief. 

 

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement