REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penyedia layanan musik asal Cina, Tencent telah mengajukan kesepakatan lisensi untuk mendistribusikan konten Universal Music dalam platform streaming-nya. Musisi yang berada dibawah label Universal nantinya akan tersedia di layanan QQ Music, KuGou, dan Kuwu Tencent.
Dilansir BBC News, Rabu (17/5), kesepakatan itu tidak hanya mencakup platform Tencent saja namun juga secara eksklusif mendaftarkan konten Universal Music kepada penyedia layanan musik pihak ketiga di Cina. Raksasa jaringan internet Cina menyatakan telah menyediakan lebih dari 17 jta lagu untuk 600 juta pengguna aktif bulanan. Presiden Music Matters Jasper Donat mengatakan, kesepakatan ini bisa menjadi game changer untuk industri musik di kawasan Asia Pasifik.
"Tencent memperkuat klaim mereka sebagai satu-satunya layanan streaming yang resmi di Cina, dan reputasinya sebagai mitra terpercaya di industri musik," ujar Jasper.
Sementara itu, CEO Universal Music Group Sir Lucian Grainge mengatakan, perkembangan terkini teknologi dan komersial di Cina merupakan kunci kemitraan strategis tersebut. Menurutnya, Tencent dapat membantu mempercepat ekosistem musik di Cina.
"Tencent juga dapat membantu mengilhami pertumbuhan, peluang kreatif, dan komersial bagi semua pelaku seni," ujar Grainge.
Selain itu, Tencent juga akan membangun Abbey Road Studios China yang terinspirasi dari studio rekaman yang terkenal di London, Inggris. Rencana pembangunan Abbey Road Studios China ini akan lebih mempromosikan negara ini sebagai kesempatan yang menarik bagi para musisi. Tencent saat ini menangani musik dari tiga label top dunia termasuk Warner dan Sony.