REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Masyarakat di sekitar Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung semakin sadar untuk membantu mengembangkan pariwisata di daerahnya. Selain itu dukungan dari perbankan nasional juga membuat pariwisata Belitung kian berkembang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sebagai lokasi wisata, Belitung sudah memiliki modal kekayaan alam yang indah. Pantai berpasir putih, baru-batu besar yang bentuknya unik, laut yang jernih dan adat istiadat masyarakatnya mendukung ekosistem kepariwisataan. Untuk itu menurut Arief daya dukung Sumber Daya Manusianya juga harus ditingkatkan.
"Ingat jika ingin menjadi global player, gunakan global standart," ujar Arief melalui siaran persnya, Rabu (17/5).
Berbagai upaya peningkatan SDM telah dilakukan di Belitung. Salah satunya mulai 28 April lalu, para pemuda dan pemudi di Kecamatan Kelapa Kampit, Belitung Timur, ikut dalam pelatihan Bahasa Inggris. Program yang berlangsung selama sebulan itu merupakan hasil kerja sama Karang Taruna Kecamatan Kelapa Kampit dengan Youth Center for ASEAN Community. Person in Charge (PIC) Tanjung Kelayang Larasari mengatakan program ini dimaksudkan untuk mendukung pariwisata di kawasan cagar alam geologi Gunung Kik Karak, Belitung Timur.
Selain itu, pengembangan wisata di Belitung juga mendapat dukungan dari perbankan nasional. Misalnya, BCA pada 3 hingga 5 Mei lalu mengirim tim tanggung jawab sosial perusahaannya ke komunitas-komunitas pendukung geopark. Kemenpar memang sedang berupaya meloloskan Belitung ke dalam daftar UNESCO Global Geopark. Mendukung hal itu, BCA akan menggunakan sebagian dana tangung jawab sosial perusahaannya untuk pelatihan-pelatihan bagi komunitas agar maju dan mandiri.
“Selain pelatihan, CSR BCA juga digunakan untuk sarana dan prasarana di geosite yang menjadi objek wisata,” kata Laras.
Upaya meloloskan Belitung ke dalam daftar geopark UNESCO juga sudah mulai dilakukan di mancanegara. Pada 8 hingga 12 Mei lalu, Badan Pengelola Geopark Belitung mengikuti Langkawi Conference di Malaysia. Kegiatan itu menurut Laras diikuti dalam rangka memperkenalkan geopark Pulau Belitung ke mancanegara.
Selain BCA, BNI juga memperluas jangkauan mereka ke pelaku-pelaku usaha di desa wisata di Belitung. Pada 29 April lalu BNI menggelar pertemuan dengan pelaku usaha desa wisata sekota Belitung.
“Pertemuan itu untuk membahas akses pelaku usaha ke lembaga keuangan,” katanya.
Laras menambahkan, pihaknya juga mengusulkan adanya penyediaan toilet di kawasan hutan konservasi seperti Bukit Peramun, Ebesatu, Gunung Tajam, dan Pantai Gusong Bugis yang merupakan bagian dari hutan masyarakat. Usul ini dalam rangka pengembangan destinasi pariwisata bidang amenitas.