REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG — Pulau Belitung memiliki sejumlah tempat wisata yang seru untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Danau Kaolin. Danau Kaolin ini terletak di Jalan Raya Gadung Ranggas, Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Pulau Belitung. Tempat itu sendiri dimiliki oleh PT Aneka Kaoline Utama.
Republika berkesempatan mengunjungi Danau Kaolin pada Senin (11/12/2023) dalam acara Media Gathering Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Begitu tiba terlihat bekas galian penambangan bahan kaolin yang berwarna putih. Di tengahnya terdapat air danau yang berwarna hijau toska.
Perpaduan dua hal tersebut menghasilkan pemandangan yang cantik. Di sekitar danau juga banyak pepohonan hijau yang tumbuh.
Di Danau Kaolin, aktivitas yang bisa dilakukan oleh para wisatawan adalah menikmati pemandangan danau, juga mengabadikan momen wisata dengan berfoto. Pengunjung juga bisa membeli cendera mata seperti gelang, cincin dan bros karena di area tersebut ada seorang penjual suvenir.
Namun para pelancong tidak bisa turun ke bawah mendekati danau lantaran di sekeliling Danau Kaolin terdapat pagar yang terbuat dari kayu. Pemandu wisata, Martias menceritakan mengapa Danau Kaolin dipagar.
“Karena pertama kalau dulunya kan ya istilahnya (pengunjung) yang bandel-bandel turun ke bawah, jadi perusahaan ini takut terjadi sesuatu dengan pengunjung. Yang kena itu mereka duluan karena tambangnya masih aktif. Jadi mereka pagar, jadi batasnya cuma sampai situ,” ujar Martias di Danau Kaolin, Senin (11/12/2023).
Pria yang akrab disapa Tias ini juga mengungkapkan Danau Kaolin ada sejak sekitar tahun 2000-an ke atas. “Dari tahun 2000-an ke atas pokoknya. (tahun) 2010-an, 2011 kalau tidak salah,” kata dia.
Kaolin adalah sejenis tanah liat yang ditemukan di alam. Dilansir WebMD, kaolin kadang-kadang digunakan untuk membuat obat. Ini juga digunakan sebagai pengisi tablet.
Kaolin digunakan untuk menghentikan pendarahan dan untuk kondisi yang melibatkan pembengkakan dan luka di mulut (oral mucositis). Ini juga digunakan untuk diare dan banyak kondisi lainnya, namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung sebagian besar penggunaan ini.
Perjalanan ke Danau Kaolin ini memakan waktu 15 hingga 20 menit dari Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin. “Jaraknya mungkin sekitar 10 kiloan (kilometer)” ujar Tias.
Dia mengungkapkan para wisatawan bisa mengunjungi Danau Kaolin menggunakan motor sewaan atau kendaraan roda empat. Menurut dia, para pelancong bisa pergi sendiri ke tempat wisata ini bermodalkan aplikasi penunjuk jalan.
“Aplikasi maps gampang soalnya, menggunakan Waze itu enggak muter-muter kalau di sini. Jalanan besar-besar kaya gini soalnya,” kata dia.