Ahad 14 May 2017 17:19 WIB

Saat Luffy 'One Piece', Sasuke, dan Naruto Muncul di Blok M

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Hazliansyah
Arak-arakan kesenian tradisional Jepang, Dashi, menjadi pusat perhatian pengunjung acara Little Tokyo Ennichisai (Festival Jepang) di Blok M, Jakarta Selatan, Ahad (10/7).
Foto: Republika
Arak-arakan kesenian tradisional Jepang, Dashi, menjadi pusat perhatian pengunjung acara Little Tokyo Ennichisai (Festival Jepang) di Blok M, Jakarta Selatan, Ahad (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan orang memadati kawasan Little Tokyo di sekitar Blok M Square, Jakarta Selatan, Ahad (14/5). Bahkan ada sejumlah karakter dari beberapa anime Jepang yang terlihat hadir di tengah keramaian.

Salah satunya adalah karakter Luffy dari anime 'One Piece', lengkap dengan topi bundar dan rompi berwarna merah. Selain itu ada pula karakter Naruto dan Sasuke dari anime 'Naruto'. Sementara Naruto menggunakan jubah warna putih dan menggengam shuriken, atau pisau kecil yang digunakan ninja, Sasuke hadir dengan ikat kepala khas dari 'Desa Konoha', tempat Sasuke dan Naruto menuntut ilmu ninjutsu di anime 'Naruto'.

Rupanya, ini merupakan bagian dari Festival Ennichisai atau festival kebudayaan dan tradisi Jepang, yang digelar di kawasan Little Tokyo, Blok M Square, Jakarta Selatan. Festival ini berlangsung selama dua hari berturut-turut. Mulai dari Sabtu (13/5) hingga Ahad (14/5). Salah satu yang ditampilkan adalah kebudayaan populer dari Jepang, termasuk berbagai komunitas kostum anime dan cosplay.

Mereka mengenakan berbagai kostum dari karakter-karakter anime Jepang. Mulai yang karakter anime, seperti Naruto atau One Piece, hingga karakter yang berasal dari video game.

Salah satu komunitas yang ambil bagian dalam festival ini adalah Japan Mitsuri. Komunitas yang dibentuk sejak tiga tahun ini menampilkan karakter Luffy dari One Piece dan Kaneki dari anime 'Tokyo Goal'.

Menurut Iwan (16 tahun), yang menggunakan kostum Luffy, persiapan yang dilakukannya tidak terlalu lama, yaitu sekitar 20 sampai 30 menit. "Termasuk memakai riasan, rompi, dan celana pendek khas Luffy," kata Iwan saat ditemui Republika.co.id, Ahad (14/5).

Pun dengan kostum yang digunakan oleh Kichiro (20 tahun). Dia menggunakan kostum 'Kaneki' dari anime 'Tokyo Goal'. Menurut Kichiro, komunitas Japan Matsuri memang selalu mengikuti festival-festival kebudayaan Jepang, termasuk yang digelar di pelataran ruko Blok M Square tersebut.

"Kemarin ikut juga dan untuk hari ini, kami udah siap dari jam 9 pagi," kata Kichiro, yang berasal dari Bogor, Jawa Barat, tersebut.

Berdasarkan pantauan Republika, banyak dari para pecinta anime dan manga Jepang yang tidak mau melewatkan kesempatan tersebut untuk berfoto bersama cosplayer-cosplayer yang mengenakan kostum anima favorit mereka. Kichiro pun berharap, festival-festival kebudayaan Jepang ini bisa terus digelar.

"Atau paling tidak bisa setahun dua kali atau lebih. Ini juga jadi ajang para penggemar anime dan semua tentang kebudayaan jepang bisa berkumpul," kata Kichiro.

Festival Ennichisai tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-8. Pada tahun 2017, Festival Ennichisai memiliki tema 'Challenge' yang merupakan refleksi dari peribahasa Jepang 'Nanakorobi yaoki' atau secara harfiah berarti 'tujuh kali jatuh, delapan kali bangkit'. Hal ini pun tergambar dalam boneka 'Daruma', yang menjadi simbil semangat dan pantang menyerah.

Selain kebudayaan modern, Festival Ennichisai ini juga menampilkan kebudayaan tradisional Jepang. Salah satunya adalah pawai atau iring-iringan 'Mikoshi' sebagai lambang rasa syukur dan ucapan terima kasih. 'Mikoshi' merupakan rumah-rumahan kecil yang ditandu dan ditarik oleh sejumlah orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement