REPUBLIKA.CO.ID, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan meluncurkan prangko khusus seri anggrek yang menampilkan beragam anggrek dari 34 provinsi di Indonesia.
"Prangko anggrek merupakan salah satu upaya LIPI mempromosikan kekayaan anggrek Indonesia," kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Didik Widyatmoko, di Bogor, Jabar, Kamis (11/5) .
Prangko anggrek rencananya akan diluncurkan pada puncak peringatan 200 tahun Kebun Raya Bogor yang jatuh pada 18 Mei 2017. Didik menjelaskan, prangko anggrek 34 provinsi tersebut juga sebagai komitmen LIPI melalui Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dalam mengonservasi anggrek di Indonesia.
"Komitmen ini ditunjukkan dengan upaya konservasi yang dilakukan terus-menerus lewat penemuan spesies baru, perbanyak bibit, menggali manfaat, serta reintroduksi ke habitat asalnya," kata Didik.
Menurut Didik, menjelang dua abad, Kebun Raya Bogor terus menunjukkan kiprahmya sebagai lembaga konservasi flora Indonesia dari ancaman kepunahan. Salah satu contoh upaya menjaga flora tersebut adalah spesies anggrek. Kebun Raya Bogor merupakan kebun raya tertua di Asia Tenggara, lanjutnya, mempunyai komitmen kuat untuk konservasi jenis anggrek, terdapat rumah dan laboratorium anggrek dengan koleksi terlengkap di Indonesia.
"Kebun Raya Bogor menyimpan sekitar 500 spesies dari total 5.000 spesies anggrek kawasan Malesia," katanya.
Ia menyebutkan, status konservasi beragam anggrek yang ada di Kebun Raya Bogor sebagian besar adalah langka atau terancam punah berdasarkan kategori IUCN Red Data Book. Salah satu prangko anggrek yang akan diluncurkan pada peringatan ulang tahun ke-200 Kebun Raya Bogor adalah Coelogyne marythae. Anggrek tersebut merupakan hasil eksplorasi dari Katingan, Kalimantan Tengah, tahun 2013 lalu yang dilakukan oleh tim peneliti Kebun Raya Bogor.
"Kebun Raya Bogor memiliki lima spesimen Coelogyne marthae yang ditempatkan di rumah kaca anggrek serta 30 dalam botol semai," kata Didik