Kamis 11 May 2017 17:00 WIB

Pemerintah India Sediakan Ambulans untuk Sapi

Rep: Sri Handayani/ Red: Esthi Maharani
Sapi di India
Foto: independent.co.uk
Sapi di India

REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Pemerintah India meluncurkan ambulans lengkap dengan sirine dan seorang dokter yang siap siaga untuk menjemput sapi-sapi yang sakit di negara tersebut. Lima ambulans pertama diluncurkan oleh Wakil Kepala Menteri Negara Bagian Uttar Pradesh, Keshav Prasad Maurya.

Layanan ini didanai oleh Gau Vansh Raksha, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengoperasikan jaringan gau shalas. Ini merupakan sejenis rumah perawatan bagi sapi-sapi tua dan telantar yang mungkin dibantai.  “Di India, ada mitologi bahwa kami memiliki tiga ibu,” kata Wakil Presiden Gau Vansh Raksha, Sugandh Kumar.

Ia menjelaskan, ibu pertama ada perempuan yang melahirkan manusia. Yang kedua adalah adalah yang merawat mereka hingga dewasa, yaitu bumi. Sementara yang ketiga yang menyediakan susu dan membuat manusia menjadi kuat, yaitu sapi.

Program ini diperuntukkan bagi ibu masyarakat India yang ketiga. Menurut Sugandh, dalam sehari ambulan itu mendapat 200 panggilan. Namun, baru 25 sapi yang dapat diangkut per hari. Layanan serupa telah diberikan selama 20 tahun bagi para penarik becak dan buruh pedesaan. Layanan untuk sapi baru dimulai dua tahun terakhir.

Wali Amanat, Sanjay Rai, mengatakan ide untuk memberikan perlindungan bagi sapi telah muncul sejak satu dekade lalu. Keterbatasan dana menjadi hambatan, sehingga layanan ini baru dapat diluncurkan. Menurut dia, tidak ada dukungan dari pemerintah.

Seorang revivalis Hindu garis keras yang kini menjadi sekretaris negara bagian yang baru, Yogi Adityanath, mengatakan secara verbal, pemerintah memang memberikan dukungan. Namun, tidak ada dukungan dana untuk mewujudkan ide tersebut.

Kabar baik datang setelah Perdana Menteri India Narendra Modi terpilih pada 2014. Ia mengampanyekan larangan pembantaian sapi secara nasional. Di bawah kepemimpinannya, ada berbagai proyek untuk meningkatkan kesejahteraan hewan.

Pada April, Menteri Dalam Negeri India merencanakan agar setiap sapi di India yang jumlahnya mencapai 190 juta ekor diberi nomor identifikasi khusus. Skema ini bertujuan mencegah hewan-hewan ini diselundupkan ke negara tetangga Bangladesh atau ke beberapa negara bagian yang membolehkan pembantaian sapi.

Modi juga mencari kemungkinan untuk mengatur jaringan gau shalas nasional untuk menampung ternak liar yang berkeliaran di jalan dan  ladang di India. Jumlahnya diperkirakan mencapai 5,3 juta ekor.

Alasan lain untuk menyerukan perlindungan terhadap sapi adalah adanya kekerasan yang meningkat terhadap mereka yang melukai sapi. Bulan lalu, di Rajasthan, seorang peternak sapi Pehlu Khan dikeroyok dan meninggal dunia karena mengangkut ternak.

Polisi di salah satu negara bagian, Haryana, dicurigai diam-diam mendukung hal tersebut dengan meresmikan beberapa kelompok pada tahun lallu. Bulan lalu, Negara bagian Gujarat memutuskan hukuman penjara bagi penyelundup sapi. Kepala menteri di negara bagian Chhattisgarh mengatakan, mulai April, siapapun yang tertangkap membunuh sapi di negara bagian tersebut akan digantung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement