Selasa 09 May 2017 15:41 WIB

Pemprov NTB akan Tingkatkan Infrastruktur Kawasan Rinjani

Menikmati  Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.   (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Menikmati Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Ajang Sport Tourism Rinjani 100 yang berlangsung dari tanggal 5-7 Mei sukses digelar. Sebanyak 502 peserta dari 28 negara, termasuk Indonesia berhasil melewati puncak Gunung Rinjani dalam empat kategori, yaitu 27 kilometer, 36 kilometer, 60 kilometer, dan 100 kilometer.

Menyadari suksesnya Rinjani 100 yang mampu mendatangkan banyak wisatawan mancanegara (wisman), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berjanji akan meningkatkan infrastruktur kawasan Gunung Rinjani guna meningkatkan kunjungan.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal mengatakan, Pemprov NTB akan meningkatkan pembangunan infrastruktur di kawasan Rinjani, seperti jalan, air bersih, dan listrik. Pemprov NTB juga berniat untuk menambah jumlah fasilitas penginapan sebab kawasan Rinjani kesulitan menyediakan tempat menginap jika ada kegiatan yang menarik ratusan peserta, seperti Rinjani 100.

"Pariwisata di Rinjani terus tumbuh dengan signifikan. Setiap tahun selalu saja ada wisatawan yang datang menikmati keindahan alam di Rinjani. Kawasan ini memang menyimpan berbagai keindahan dan masih menjaga kebudayaan tradisionalnya. Karena itu dibutuhkan pembangunan amenitasnya," ujar Faozal, Ahad (7/5).

Faozal optimistis, kawasan Rinjani akan keluar dari zona daerah miskin bila Pemprov NTB membangun sektor pariwisatanya. Karena dampaknya sangat baik untuk meningkatkan keadaan ekonomi masyarakat sekitar.  

"Ketika ratusan orang datang, ternyata banyak kamar yang habis, pendapatan masyarakat bertambah dan lapangan kerja pun terbuka. Ini positif karena Rinjani adalah salah satu pusat kemiskinan di NTB. Pariwisata lah nanti yang akan memperkuat perekonomiannya," ujar Faozal.

Seorang petani memetik buah stroberi di kebun di kawasan kaki Gunung Rinjani, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB (Antara/Ahmad Zubaidi)

Ketua Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah S Thaib turut mengapreiasi acara tersebut. Suksesnya event tersebut menjadi peluang menggaungkan destinasi unggulan lainnya mengingat Rinjani dekat dengab Mandalika yang masuk dalam 10 destinasi prioritas atau Bali Baru.

Mandalika NTB dinobatkan menjadi 10 Bali Baru bersama Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah-Jogja, Bromo Jawa Timur, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Malut.

"Semoga Pamor wisata Lombok pun makin berkibar, karena semakin lengkapnya atraksi dan sarana apapun akan membantu mendongkrak Mandalika ke internasional," kata pria yang biasa disapa Hiram itu.

Untuk aksestabilitas, Hiram menjelaskan, Lombok mengalami perkembangan signifikan. Beberapa waktu lalu, pertemuan GM Garuda Indonesia, Yansuero dalam pertemuan dengan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi menjelaskan bahwa Garuda akan membuka penerbangan langsung Lombok-Guangzhou, Tiongkok dengan frekuensi penerbangan 2 kali seminggu.

Untuk rute domestik, Garuda akan menambahkan frekuensi penerbangan rute Lombok-Yogyakarta dan Lombok-Ujung Pandang dari sekali seminggu menjadi dua kali sepekan.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik kesuksesan Rinjani 100 ini. Dirinya menjelaskan sport tourism ini merupakan event yang sangat menantang dan mempopulerkan track Gunung Rinjani, Lombok yang memiliki sejuta pesona keindahan pariwisata. “Lomba trail running ini cukup berat, tetapi bagi para runner dunia, ini sangat asyik dan penuh tantangan,” ucap Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya yang juga hobi mendaki gunung itu mengatakan, terdapat tiga produk besar yang menarik minat wisatawan, yaitu wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan. Sport tourism adalah bagian dari wisata buatan. Rinjani Ini memiliki daya tarik tersendiri, sehingga sangat patut untuk dijelajahi.

“Event ini pertama, memiliki dampak langsung (direct Impact), menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara hadir di Lombok. Kedua, dampak tidak langsung, yaitu memberikan nilai berita lebih bagi media memberitakan perhelatan sport tourism Rinjani 100 ini di Lombok,” ujar Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement