Senin 08 May 2017 16:13 WIB

Pentingnya Edukasi Sebelum Membeli Rumah

Pengunjung mendapat penjelasan mengenai properti perumahan dalam pameran properti Real Estate Indonesia di Jakarta, Rabu (19/4)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pengunjung mendapat penjelasan mengenai properti perumahan dalam pameran properti Real Estate Indonesia di Jakarta, Rabu (19/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki rumah pribadi memang menjadi impian banyak orang, terutama pasangan muda atau mereka yang masih lajang. Karena itu sebagai calon pemilik rumah, mereka tentunya membutuhkan banyak informasi terkait perumahan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Menurut hasil survei yang dilakukan Rumah123, sebanyak 60 persen responden belum memiliki rumah sendiri. Sebanyak 46 persen masih tinggal bersama orang tua dan 26 persen memilih menyewa. Sisanya sudah memiliki rumah sendiri. "Konsumen first time home buyer masih menjadi pasar paling besar," kata Ignatius Untung, Country General Manager Rumah123, akhir pekan lalu.

Karena itu mereka membutuhkan banyak informasi terkait kepemilikan perumahan. Mereka membutuhkan banyak arahan untuk mewujudkan impian mereka memiliki rumah yang sesuai dengan penghasilan. Besarnya uang muka  masih menjadi faktor pertimbangan utama bagi konsumen dalam menentukan huniannya. 

Menurut Untung, masyarakat juga masih perlu mendapat edukasi tentang pola pembayaran, baik itu kredit kepemilikan rumah (KPR), maupun sistem cicilan langsung ke pengembang.   Setidaknya, 52 persen konsumen mengaku belum memiliki uang yang cukup sebagai uang muka sehingga tidak juga mengajukan KPR.

Lokasi yang menjadi incaran tempat tinggal masih di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan Jakarta masih menempati urutan teratas. Hal itu tidak terlepas dari lokasi tempat kerja dengan tempat tinggal yang mudah dijangkau dan sarana transportasi yang tersedia setiap saat.

Kalangan muda tersebut termasuk golongan milenial atau kelompok usia produktif yang di Jakarta jumlahnya mencapai 58 persen. Angka ini tentu sangat signifikan sebagai pasar properti, dan mereka cenderung enggan meninggalkan Jakarta untuk tinggal di kota penyangga.  Hasil survei ini memperlihatkan 60 persen responden yang tinggal di Jakarta memilih tetap tinggal di ibu kota dan disusul Tangerang di posisi kedua. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement