Selasa 02 May 2017 11:56 WIB

Cina Rencanakan Bangun Hutan Vertikal

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polusi udara di Cina semakin mengkhawatirakn, terutama saat musim dingin. Pencemaran udara itu disebabkan oleh konsumsi batu bata pabrik dan perumahan serta asap kendaraan.

Seperti dilansir Sciencealert, Cina berencana akan membangun sebuah 'hutan vertikal' untuk menyerap karbondioksida kawasan Nanjing, sebuah kota paling parah terdampak polusi udara di Cina. Indeks Kualitas Udara, yang menggunakan skala 0 sampai 500 (dengan angka yang lebih tinggi mengindikasikan polusi yang buruk), menilai kualitas udara Nanjing sebagai 132 merupakan tingkat yang dianggap tidak sehat bagi masyarakat, terutama yang memiliki penyakit pernafasan.

Perusahaan desain Italia Stefano Boeri Architetti percaya bahwa bangunan menara yang ditutupi tanaman bisa membantu kota mengurangi polusi. Perusahaan baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan membangun dua gedung pencakar langit yang akan menampung 1.100 pohon dan 2.500 pohon Cascading di atap dan balkon mereka.

Pembangunan gedung-gedung, yang disebut Nanjing Green Towers, dimulai pada awal 2017 dan akan selesai tahun depan. Desainnya akan serupa dengan kompleks dua menara yang dirancang Boeri di Milan.

Menara lain di Lausanne, Swiss akan mengikuti rencana serupa dan diperkirakan akan dibuka pada awal 2018. Meskipun hanya dua menara mirip hutan yang saat ini sedang berjalan, tujuan utama Boeri adalah menciptakan 'kota hutan' keseluruhan di Nanjing dan kota-kota Cina lainnya.

'Menara hutan' di Nanjing akan menampilkan kantor, hotel mewah 247 kamar, museum, dan sekolah arsitektur. Menara Hijau Nanjing akan terlihat mirip dengan dua yang dirancang oleh Stefano Boeri Architetti di Milan, yang berukuran 360 dan 250 kaki tingginya (110 dan 76 meter).

Kompleks Milan, yang disebut Bosco Verticale, selesai pada tahun 2014. Balkon dan atapnya ditutupi oleh sekitar 900 pohon (masing-masing berukuran antara 10 dan 30 kaki, atau 3 sampai 9 meter) dan lebih dari 20 ribu tanaman, mulai dari semak hingga bunga. "Di lahan datar, tanaman dari masing-masing menara akan mencakup lebih dari 75 ribu kaki persegi (7000 meter persegi)," kata arsitek tersebut.

Menurutnya, secara kolektif, tanaman di menara Nanjing akan memakan 25 ton karbon dioksida setiap tahunnya dan menghasilkan sekitar 60 kilogram oksigen setiap hari. Kendaraan biasa memancarkan rata-rata 4,7 metrik ton CO2 per tahun, yang berarti kompleks tersebut akan membatalkan emisi sekitar lima mobil setiap tahunnya.

Dampak dua menara pada tingkat polusi keseluruhan Nanjing akan minimal. Proyek ini dimaksudkan sebagai cetak biru untuk 'kota hutan' imajiner Boeri di China, yang perusahaannya rekomendasikan untuk dibangun di Nanjing, Liuzhou, atau Shijiazhuang. Boeri membayangkan bahwa pengembangan futuristik ini bisa menampung hingga 200 menara yang tertutup vegetasi, sistem kereta api, dan banyak ruang hijau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement