Ahad 23 Apr 2017 14:17 WIB

Investor Cina Komitmen Gelontori Morotai Rp 13 Triliun

Pantai Gurango, Morotai Utara, Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu.
Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
Pantai Gurango, Morotai Utara, Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Destinasi Morotai menggeliat, investor-investor besar mulai melirik potensi tempat wisata yang telah ditetap sebagai deatinasi prioritas atau 10 Bali Baru ini. Bahkan, sudah ada yang berkomitmen berinvestasi hingga Rp 13 triliun

Chairman PT Jababeka Darmono mengungkapkan, dua minggu lalu telah ditandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan salah satu pemain terbesar dari China dalam bidang travel and tourism yang punya 60 hotel bintang di Cina.

"Mereka berkomitmen akan membangun 300 kamar hotel dalam tempo 1 tahun dan 100 villa di atas tanah seluas 100 hektare untuk pemulaan. Mereka ini terkenal mendatangkan banyak turis asal Cina ke seluruh dunia," ujar Darmono dalam Calender of Event Wonderful Morotai Island Festival (CoE WMIF) 2017 di Balairung Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jumat (21/4).

"Juli nanti mudah-mudahan bisa sudah ada pencanangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di morotai," kata Darmono.

Darmono menambahkan, investasi yang diadakan pada tahap pertama kurang lebih 100 juta dolar AS atau setara Rp 1,3 triliun. Mereka berjanji akan bertahap menaikkan hingga menjadi 1 miliar dolar AS atau setara Rp 13 triliun. "Tentu, semua akan berjalan lancar kalau proyek pertama ini mereka merasa disambut dengan baik, didukung sepenuhnya, dan sukses mendatangkan wisman ke Morotai," kata Darmono.

Sementara, Kemenpar dan Kemenhub telah memberikan komitmen bahwa bandara akan djperbaiki. Runway atau landasan pacu akan diperpanjang dan dilebarkan untuk memenuhi standar pesawat 730 yang bisa membawa 130 penumpang.

Pulau Morotai, Maluku Utara (The President)

"Maka juga diperlukan bandara ini menjadi bandara internasional sehingg turis gak perlu mampir dulu ke Manado karena akan menghambat jumlah pengunjung yang lebih banyak," kata Darmono.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku gembira mendapat kabar ini. Dirinya mengatakan, kabar MoU ini jauh lebih penting daripada pidatonya saat itu. "Kalau tahu begini saya tidak perlu pidato lagi. Karena kabar MoU itu lebih menggembirakan. Dengan begini Morotai akan segera benar-benar menjadi deatinasi kelas dunia," kata Menpar.

Arief mengungkapkan, saat ini destinasi Morotai memang masih lemah dalam banyak hal. Menurutnya, Morotai tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan keindahan alamnya atau wisata baharinya saja.

"Kalau hanya mengandalakan wisata alam atai baharinya itu kurang. Harus diperkuat 3A-nya. Morotai mulai membenahi aksesbilitasnya dengan mengupayakan bandaranya menjadi bandara internasional, pembangunan homestay-nya juga sudah berjalan. Dan terakhir Atraksinya harus diperbanyak yang kelas dunianya," kata Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menambahkan, percepatan pembangunan Morotai juga dalam upaya menjadikan Morotai sebagai destinasi kelas dunia dengan mengandalkan pada potensi alam, budaya, dan wisata buatan manusia serta didukung oleh unsur atraksi, amenitas, dan aksesibilitas yang memadai.

“Sebagai destinasi prioritas, target kunjungan wisman ke Morotai tahun ini sebanyak 11 ribu, ditargetkan akan meningkat menjadi 500 ribu pada 2019,” kata Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement