Senin 17 Apr 2017 17:38 WIB

Putri Diana Meninggal, Pangeran Harry Sempat Menutup Emosi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pangeran Harry
Foto: EPA
Pangeran Harry

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kehilangan sosok yang penting dalam hidup kita akan terasa begitu berat. Hal serupa pun dirasakan Pangeran Harry ketika ditinggalkan secara mendadak oleh ibunya, Putri Diana.

Pangeran Harry menceritakan ketika dia kehilangan ibu masih menginjak usia 12 tahun. Peristiwa tersebut pun banyak menyita sorotan dan membuat dia bersembunyi karena penuh dengan tekanan.

"Saya bisa mengatakan kehilangan ibu saya pada usia 12 dan karena itu membuat saya menutup semua emosi selama 20 tahun terakhir dan hal tersebut telah memberikan pengaruh yang cukup serius tidak hanya kehidupan pribadi saya, tapi juga pekerjaan saya juga," kata Pangeran Harry dikutip dari Eonline, Senin (17/5).

Bahkan, anak kedua dari Pangeran Charles dan Putri Diana ini menolak membicarakan kepergian ibunya. Dia mencoba menghindar dan menekan segala emosi yang ada dalam dirinya.

Kekacauan itu dapat dilalui sekitar tiga tahun lalu, Pangeran Harry mulai mencoba berdamai dengan segala kesulitan yang dihadapi atas kehilangan Putri Diana. Dia merasa semua yang dipendamnya merupakan hal yang tidak normal dan sangat perlu dilepaskan.

Menginjak usia 30 tahun, dia mencoba menerima terapi untuk menangani kesedihan. Dia pun tidak lupa melampiaskan kegelisahannya dengan cara membuat tubuh tetap aktif melalui olahraga tinju.

"Latihan benar-benar adalah kuncinya. Latihan adalah solusi sederhana. Alih-alih menyerah, menyerah, menyerah. Bagaimana berjuang?" kata pria berusia 32 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement