Senin 10 Apr 2017 19:39 WIB

Ditanya Mengapa Menulis Novel Cinta, Ini Jawaban Kang Abik

Novelis Habiburrahman El-Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik tampil di ajang Kalsel Book Fair 2017, Banjarbaru, Ahad (9/4).
Foto: Dok Republika Penerbit
Novelis Habiburrahman El-Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik tampil di ajang Kalsel Book Fair 2017, Banjarbaru, Ahad (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU – Novelis terkemuka Indonesia Habiburrahman El Shirazy hadir di ajang Kalsel Book Fair 2017, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahad (9/4). Penulis yang akrab dipanggil Kang Abik itu datang atas undangan  Pustarda dan Kearsipan Kalsel bekerja sama dengan Republika Penerbit.

Kehadiran novelis yang telah menelurkan sejumlah novel best seller --  seperti Ayat Ayat Cinta 1 dan 2, Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, Dalam Mihrab Cinta, Cinta Suci Zahrana, Bumi Cinta,  Api Tauhid, dan Cinta Suci Zahrana -- di Lapangan Murjani Kota Banjarbaru (tempat lokasi pameran buku berlangsung) disambut antusias warga dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan.

Laiyin Arikoh misalnya. Mahasiswi asal IAIN Kita Banjarmasin itu  bahkan rela datang jauh-jauh ke Kota Idaman demi bertemu langsung penulis favoritnya itu.

Tak ingin momennya tersebut terbuang sia-sia, ia juga melontarkan beberapa pertanyaan kepada novelis alumnus Al Azhar University Kairo, Mesir itu. "Apa sih yang menginpirasi Bapak menulis novel itu kebanyakan mengenai cinta? Dan rahasia apa yang membuat hasil karya Bapak itu sehingga semanis dan dicintai oleh penggemar Bapak?” tanya Laiyin.

Menurut Kang Abik, karyanya disukai lantaran isinya yang dibuat dengan cara menyentuh perasaan dan hati sang pembaca. Selain itu, kata Kang Abik,  penulis juga tidak hanya dituntut memiliki imajinasi tinggi melainkan harus pandai menyelami perasaan si pembaca.

"Dan perlu diketahui, dalam menulis karya fiksi. Sefiksi-fiksi karya tersebut, penulis tidak boleh menulis ngawur atau tidak masuk akal. Misal seperti membuat Ketupat Kandangan, dibuat dengan bumbu tengkle, kan enggak mungkin, " jelas Kang Abik, yang disambut riuh tawa pengunjung Kalsel Book Fair 2017.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan alasannya mengapa selalu membuat karya fiksi  berkaitan dengan cinta. “Karena cinta merupakan kebutuhan primer seluruh umat manusia,” ujar Kang Abik.

Bahkan, kata Kang Abik, tidak ada manusia di muka bumi sekalipun menolak kehadiran cinta. Sebagai umat Muslim, sifat Allah yang sering diucapkannya juga manusia, tentang cinta yakni ar-Rahman dan ar-Rahim. "Cinta itu membuat yang berat menjadi ringan. Bahkan permasalahan seberat sekalipun. Sebaliknya, orang yang kekekurangan cinta malah bahaya, " tutur penulis yang novel-novelnya sudah terjual jutaan copy itu.

Rahmah, pengunjung Kalsel Book Fair 2017 lainnya, mengaku sangat bersyukur dapat bertemu langsung dengan novelis terkenal itu. Bahkan ia mengaku sudah berselang lama mengoleksi seluruh karya pria bernama lengkap Habiburrahman El Shirazy tersebut. "Seperti Novel Cinta Suci Zahrana, saya sudah sejak 2012 lalu saya memilikinya," kata pegawai Kesbangpol Provinsi Kalsel tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement