REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pidi Baiq mengawali kariernya di industri film dengan menjadi sutradara di film komedi "Baracas" (Barisan Anti Cinta Asmara). Tidak hanya menjadi sutradara, Pidi juga bertindak sebagai penulis skenario.
Sama seperti di novel-novel laris karanganya, di film ini Pidi juga akan menghadirkan dialog-dialog lucu yang tidak mainstream. Yang menjadikan film ini lucu karena adanya tragedi yang disikapi secara berlebihan.
"Tidak perlu melawak untuk membuat orang ketawa. Lawakan itu harusnya dari konsepnya, bukan dari permukaannya yang slapstick itu," ujarnya.
Baracas, menurut Pidi, bisa dijadikan alternatif tontonan buat pecinta film komedi. Film ini akan menyuguhkan komedi yang berbeda.
"Saya merasa Baracas perlu untuk dijadikan film, karena saya ingin Baracas menjadi alternatif lain untuk membuat orang tertawa, tidak harus dengan slapstick," kata dia beberapa waktu lalu.
"Tapi bukan berarti slapstick itu buruk. Maksudnya kita kan perlu membuat sesuatu hal yang baru,” ungkapnya.
Dengan konsep film komedi baru ini, Pidi berharap film ini bisa menyenangkan penonton.
"Penonton banyak dan tidak mengecewakan, itulah tugas saya. Dan saya berharap bisa melakukannya. Mudah-mudahan ini film yang bisa menyenangkan setiap orang. Bukan hanya penontonnya, tapi juga produser. Karena, kalau penontonnya banyak, produsernya juga senang,” seloroh Pidi.
Film Baracas dibintangi oleh Agus Ringgo Rahman, Tika Bravani, Ajun Perwira, Fico Fahriza, Budi Doremi, Cut Mini, Edi Brokoli, dan The Panas dalam team. Film ini akan tayang serentak di seluruh Indonsia pada 23 Maret 2017 mendatang.