Kamis 09 Mar 2017 15:32 WIB

Bisnis Busana Ivanka Trump Meroket Meski Marak Boikot

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indira Rezkisari
Ivanka Trump
Foto: EPA
Ivanka Trump

REPUBLIKA.CO.ID, Lini bisnis busana milik Ivanka Trump mencatatkan penjualan terbaik sepanjang sejarah. Hal itu pun berlawanan dengan kabar para konsumen menghindari produk anak Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai bentuk protes pada kebijakan ayahnya.

Presiden perusahaan Ivanka Trump, Abigail Klem, mengatakan merek usahanya justru melesat jauh dalam penjualan. "Sejak awal Februari, kami mencatat pekan-pekan terbaik sepanjang sejarah," ujar Klem seperti dikutip Fox News.

Marketplace Lyst memantau data penjualan dari ribuan pedagang mulai Januari hingga Februari dan mencatat penjualan Ivanka Trump meningkat 346 persen.

Direktur Humas Lyst Sarah Tanner mengatakan, penjualan dan data pencarian berkaitan dengan peristiwa yang sedang hangat terjadi. Ia mencontohkan, pada kampanye pilpres AS lalu, terjadi peningkatan pencarian setelan pantsuit seperti yang dikenakan Hillary Clinton.

Serupa dengan itu, merek Trump pun marak diperbincangkan di media selama Februari. Hal itu pun berdampak pada peningkatan penjualan.

Pada Februari, parfum Ivanka juga mencatat penjualan terbaik di Amazon. Berdasarkan ulasan, banyak konsumen yang menunjukkan pembelian tersebut sebagai bentuk dukungan untuk ibu tiga anak tersebut.

"Apakah ini akan menjadi tren jangka panjang? Kami tidak bisa memastikan," ujar Tanner.

Ia mengaku, berdasarkan catatan penjualan sepanjang Maret ini masih akan terjadi peningkatan penjualan sebesar delapan persen dibandingkan penjualan pada Januari. Meski begitu, penjualan tersebut diperkirakan tidak akan melebihi penjualan pada Februari.

Sebelumnya, Toserba Nordstrom memutuskan untuk tidak lagi menjual produk pakaian dan aksesoris milik Ivanka Trump. Langkah tersebut muncul di tengah kampanye "Ambil Dompetmu" yang memboikot peritel yang menjual produk Ivanka atau Donald Trump.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement